Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIABETES sering kali dikelilingi oleh berbagai mitos yang dapat membingungkan pemahaman kita mengenai penyakit ini.
Mitos-mitos tersebut seringkali menyebabkan orang memiliki persepsi yang keliru tentang diabetes, baik dalam hal penyebab, pengelolaannya, maupun dampaknya terhadap kehidupan seseorang.
Berikut ini adalah beberapa mitos umum yang beredar mengenai diabetes, beserta penjelasan fakta yang seharusnya diketahui oleh masyarakat.
Fakta: Diabetes adalah kondisi kronis yang dapat memiliki dampak kesehatan jangka panjang yang serius. Penderita diabetes tipe 1 harus mengelola kadar glukosa darah melalui suntikan insulin secara teratur, sedangkan pengelolaan diabetes tipe 2 dapat melibatkan perubahan gaya hidup, obat-obatan oral, dan insulin.
Jika kadar glukosa darah tetap tinggi dalam jangka waktu lama, dapat berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti kehilangan penglihatan, gagal ginjal, kerusakan saraf, dan penyakit jantung.
Fakta: Makan terlalu banyak gula tidak menyebabkan diabetes. Diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan merusak sel penghasil insulin di pankreas.
Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau insulin yang diproduksi tidak bekerja dengan efektif (resistensi insulin).
Diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan gaya hidup. Mengikuti pola makan sehat dan rutin berolahraga dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.
Fakta: Dengan pengendalian gula darah yang baik, perempuan penyandang diabetes tetap dapat hamil dan melahirkan bayi yang sehat.
Fakta: Semakin banyak jaringan lemak yang dimiliki seseorang, sel tubuh menjadi lebih kebal terhadap insulin. Selain itu, orang yang berbadan kurus juga dapat menderita diabetes jika tubuh kekurangan jumlah insulin.
Fakta: Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mengkonsumsi hewan undur-undur dapat menyembuhkan diabetes. Oleh karena itu, hal ini merupakan mitos yang tidak benar.
Fakta: Aktivitas fisik penting bagi semua orang untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit kronis. Olahraga sangat bermanfaat bagi penyandang diabetes karena dapat membantu mengelola diabetes dengan cara:
Fakta: Tidak semua orang yang memiliki keturunan diabetes akan menderita penyakit tersebut. Jika seseorang menjaga pola hidup sehat, rutin berolahraga, dan memantau kesehatannya ke dokter, risiko diabetes dapat diturunkan. (Z-10)
Dalam dunia kerja, obesitas dapat mengganggu keberlangsungan produktivitas (brain fog) dan penurunan kesehatan karena penyakit penyerta dari obesitas.
terdapat beberapa camilan yang aman dikonsumsi bagi para penderita diabetes.
Penderita diabetes tetap bisa ngemil asalkan memilih camilan sehat.
Simak 3 jenis roti yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan tips memilih roti yang lebih sehat.
UBI jalar adalah salah satu sumber karbohidrat yang kaya akan gizi. Walaupun memiliki rasa manis, ubi jalar bisa menjadi pilihan makanan yang aman bagi pengguna diabetes
KEPUTUSAN pemerintah membatalkan penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tahun ini menuai kekecewaan dari sejumlah pihak
Ketika malam tiba, rasa lapar kerap menghampiri, dan kita cenderung memilih untuk makan. Namun, tanpa disadari, makan malam dengan makanan berat dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
Pemantauan glukosa mandiri sangat penting dalam manajemen diabetes secara proaktif guna membantu individu mengelola kondisi mereka.
Cuaca dingin mempengaruhi cara tubuh memetabolisme energi. Saat suhu rendah, tubuh cenderung memperlambat metabolisme untuk menghemat energi demi menjaga kehangatan.
Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa dengan melakukan olahraga aerobik selama 30 menit dapat mencegah munculnya diabetes tipe 2.
dr. H. Lukman Ali Husin, Sp.PD mengatakan masyarakat yang pola makan itu biasanya banyak makan yang manis-manis berpotensi mengalami diabetes
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved