Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
CONFERENCE Of the Parties (COP) 29 UNFCCC yang tengah berlangsung di Baku, Azerbaijan saat ini merupakan momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen sejati terhadap masa depan yang bebas dari fosil dan mengedepankan energi terbarukan. Hal itu diungkapkan oleh Pengkampanye Iklim dan Energi Greenpeace Bondan Andriyanu.
“Sebagai negara berkembang dengan potensi energi terbarukan yang sangat besar, Indonesia perlu menunjukkan kepemimpinan dalam komitmen iklim di COP29,” kata Bondan saat dihubungi, Minggu (10/11).
Menurut dia, dalam forum itu, Indonesia perlu menegaskan komitmennya untuk menghapuskan penggunaan batu bara dan gas secara bertahap, serta menghentikan pembangunan PLTU captive yang hanya menguntungkan korporasi besar dan pengusaha batu bara.
“Indonesia juga harus menunjukkan penguatan energi terbarukan. Indonesia harus meningkatkan target kapasitas energi terbarukan dengan rencana implementasi yang transparan dan ambisius, melibatkan masyarakat dan mendukung inovasi serta investasi di sektor ini,” beber dia.
Selain itu, Indonesia harus memastikan bahwa transisi energi tidak hanya mengungtungkan sektor industri, tapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat lokal.
Yang tak kalah penting, dalam COP29, Indonesia juga harus memastikan bahwa setiap dana yang diperoleh dalam rangka iklim digunakan secara transparan untuk mendukung proyek energi terbarukan, dan bukan untuk energi fosil terselubung.
“Dengan mengambil langkah-langkah ini, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya transisi energi berkeadilan, tanpa bergantung pada solusi palsu yang justru memperpanjang dan memperparah krisis iklim,” pungkas Bondan. (H-2)
Indonesia memiliki potensi besar dengan carbon credit sebesar 570 juta ton yang telah diverifikasi, dan ada tambahan 600 juta ton yang akan ditawarkan ke pasar internasional.
Aturan yang jelas dalam penerapan pasar karbon diperkirakan akan menghasilkan aliran keuangan sebesar USD1 triliun per tahun pada 2050 secara global.
Korban terbesar dari perubahan iklim adalah negara miskin atau negara yang wilayahnya rentan terhadap naiknya permukaan air laut. Belum lagi dampak keamanan pangan (food security).
Negara-negara berkembang akan membutuhkan USD 1,1 triliun setiap tahunnya untuk pendanaan iklim.
PRESIDENSI COP29 meluncurkan Digitalisation Day pertama dalam konferensi global dengan dukungan lebih dari 90 pemerintah dan lebih dari 1.000 anggota komunitas teknologi digital
Pembicara yang terdiri dari delapan pemuda dari berbagai negara serta lima pembicara senior sebagai perwakilan PBB, lembaga pemerintah, swasta dan non-profit organizations.
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved