Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KONSULTAN Nefrologi Anak FKUI-RSCM Prof Sudung O Pardede mengatakan sindrom nefrotik bisa terjadi pada semua orang dan semua usia namun paling banyak diderita pada anak usia prasekolah.
"Puncaknya, yang paling sering adalah usia prasekolah, usia 2 tahun sampai 6 tahun. Itu yang paling sering. Bukan berarti anak-anak usia lain tidak bisa kena, bisa juga," kata Sudung dalam diskusi daring, dikutip Minggu (10/11).
Sudung mengatakan sindrom nefrotik dapat terjadi pada semua orang, mulai dari bayi baru lahir sampai orang dewasa tapi penyebabnya berbeda dengan anak-anak.
Sampai saat ini, sindrom nefrotik pada anak tidak diketahui penyebabnya atau disebut idiopatik.
Sindrom nefrotik sendiri adalah suatu keadaan ketika pembuluh darahnya di ginjal meningkat, dan fungsi penyaring di ginjal yang disebut glomerulus bermasalah yang menyebabkan protein lolos masuk dan keluar lewat urine dan ditandai adanya busa.
"Di dalam air kemihnya itu, keluar banyak protein yang di dalam terkandung albumin. Albumin yang keluar inilah lama-lama akan merusak ginjal. Jadi albumin ini serap lagi, masuk ginjal lagi, menyebabkan kerusakan ginjal," ujar Sudung.
Di Indonesia setidaknya ada enam dari seratus anak berisiko mengalami sindrom nefrotik.
Orangtua diminta waspada apabila muncul gejala-gejala bengkak yang biasa ada pada pagi hari.
Gejala ini juga sering dikaitkan pada anak yang minum minuman berasa dan berwarna. Sudung mengatakan kebanyakan orangtua menuruti keinginan anak untuk minum minuman berwarna karena tidak tertarik dengan bentuk dan rasa air mineral.
Hal ini perlu dibatasi atau dilarang karena minuman berwarna tidak memiliki manfaat bagi anak, kecuali ada indikasi yang mengharuskan anak minum minuman yang memiliki kandungan tertentu.
Sudung juga mengatakan pasien sindrom nefrotik bisa disembuhkan asal mengikuti pengobatan dari dokter yang berfungsi mengurangi protein keluar dalam air kemih, salah satunya adalah obat steroid dan yang biasa digunakan sebagai obat antihipertensi.
"Karena ini reaksi imunologis penyebab utamanya maka diberikan obat-obat penekan sistem imun yang mengandung steroid, obat ini manjur dan ada efek samping yang disukai karena bikin makan banyak," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Gejala awal pneumonia pada anak sering disalahartikan sebagai batuk pilek biasa, sehingga tidak jarang kondisi ini disepelekan begitu saja.
Anak-anak yang tumbuh bersama ayah yang aktif secara fisik cenderung memiliki perkembangan fisik yang kuat.
Pola makan bergizi seimbang bisa mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan yang memuat proporsi nasi, sayur, lauk hewani, dan buah sebagai acuan yang mudah diterapkan di rumah.
PHBS ini sebenarnya utamanya untuk anak-anak usia sekolah, karena biasanya mereka sudah dikasih untuk makan bekal sendiri, jadi sudah dilepas sama orangtua.
Vaksinasi influenza memang tidak menjamin anak bebas dari flu sepenuhnya, namun dapat mencegah gejala menjadi berat atau komplikasi serius.
Pada 2021, pemerintah Indonesia menganggarkan Rp550 triliun untuk sektor pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved