Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peredaran Obat dan Tembakau jadi Tantangan Pengawasan Badan POM

M Iqbal Al Machmudi
02/11/2024 13:13
Peredaran Obat dan Tembakau jadi Tantangan Pengawasan Badan POM
Petugas menjaga barang bukti kosmetik impor ilegal saat konferensi pers di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (28/10/2024).(ANTARA/ASPRILLA DWI ADHA )

KEPALA Badan POM Taruna Ikrar mengatakan saat ini ada 11 tantangan yang dihadapi Badan POM di antaranya pengawasan daerah perbatasan negara; kejahatan di bidang obat dan makanan ilegal; serta peningkatan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

"Kemudian peredaran obat dan makanan secara daring, resistensi antimikroba, pengawasan produk tembakau, pengawalan mutu dan keamanan obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pembatasan gula, garam, dan lemak pada produk pangan penguatan laboratorium BPOM," kata Ikrar, Sabtu (2/11).

Selain itu, Badan POM tengah mempersiapkan penerapan kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) dalam proses registrasi produk untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengawasan.

“Sebelas poin ini menjadi tantangan saat ini. Kami berharap kerja sama dengan anggota Komisi IX DPR RI dapat mendukung kami dalam menghadapi tantangan ini," ujar dia.

Melihat tantangan tersebut, Anggota Komisi IX Irma Suryani mendorong penambahan Loka POM di seluruh Indonesia serta penguatan laboratorium BPOM, termasuk peningkatan anggaran. 

“Menurut saya, kantor Loka POM harus ada di seluruh kota di Indonesia. Laboratorium tidak hanya perlu alat yang besar, tetapi juga laboratorium mobile atau berjalan untuk mendukung pemeriksaan cepat. Badan POM tidak perlu memiliki lembaga riset sendiri, tetapi cukup bekerja sama dengan Badan Riset yang sudah ada,” tegasnya.

Komisi IX DPR RI juga mendorong pembentukan Loka POM di berbagai wilayah yang belum terjangkau oleh BPOM, penambahan laboratorium mobile untuk mempercepat pemeriksaan produk, serta penguatan pendampingan bagi UMKM.

Dalam menanggapi masukan ini, Taruna Ikrar menyatakan bahwa Badan POM siap menjalankan arahan Komisi IX dan berkomitmen memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait. 

"Kami akan terus melakukan pengawasan yang ketat dan berkolaborasi dengan lembaga terkait demi memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat," tutupnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya