Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GREENPEACE Indonesia menyebut kebakaran lahan gambut sepanjang 2023 lalu mencapai 599 ribu hektare yang terjadi di 211 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG). Angka tersebut hampir 3 kali lipat dari klaim pemerintah yang mencatat kebakaran lahan gambut hanya sebesar 182.789 hektare selama 2023.
Global Project Leader Indonesia Forest Campaign Greenpeace Kiki Taufik memaparkan bahwa sebanyak 66% atau 414 ribu hektare kebakaran gambut terjadi di wilayah yang sama.
Kiki menyebut sebagian besar kebakaran yang terjadi berulang itu adalah wilayah-wilayah KHG yang masih dibebani konsesi. Ia mencontohkan di wilayah tersebut terdapat kanal-kanal pengaturan air yang cenderung mengeringkan lahan gambut.
Untuk itu, salah satu hal yang direkomendasikan Greenpeace untuk pemerintahan baru terkait restorasi gambut adalah menghentikan budidaya perkebunan besar di kawasan hidrologis gambut.
“Karena hidrologis gambut itu perlu menjadi satu kesatuan, menjaga keseimbangan air, menjaga keseimbangan lanskap. Artinya kalau di dalam KHG masih ada konsesi, tentu kebakaran itu gak akan terhindarkan,” kata Kiki dalam webinar betajuk Warisan Kekacauan Restorasi Gambut Era Jokowi, Rabu (30/10).
Menurutnya, upaya restorasi gambut tidak akan berjalan efektif jika di KHG yang sama perusahaan masih membangun kanal untuk mengeringkan gambut.
“Karena itu upaya restorasi gambut pemerintah ibarat seperti menutup sisi ember bocor sementara sisi yang lainnya terbuka dan air akan tetap habis dan gambut mongering, sehingga kebakaran akan terus berlangsung di setiap waktu,” katanya.
Rekomendasi selanjutnya adalah melindungi KHG dengan kebijakan moratorium izin. Kemudian merestorasi KHG yang telah rusak terutama di 56 KHG yang berada di level kritis yang tinggi.
Selain itu, penegakan hukum diminta harus tegas terhadap pembakar hutan dan gambut. Pihak berwenang juga diminta mengeksekusi keputusan pengadilan yang sudah inkrah untuk memberi efek jera.
Greenpeace Indonesia juga meminta pemerintah mereviu seluruh izin di lanskap gambut prioritas. Terakhir pemerintah diharapkan dapat membuka data akses publik terhadap data perizinan, data pelepasan kawasan hutan, dan data penegakan hukum. (Ifa/M-4)
Selain terkendala sumber air, sulitnya pemadaman yang sudah memasuki hari keenam hingga Jumat ini, disebabkan lidah api yang hendak dipadamkan merambat di bawah gambut.
KEBAKARAN lahan gambut di sekitar Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi terus meluas.
Meluasnya kebakaran di lahan gambut di Desa Gambut Jaya tersebut, lantaran sulitnya pekerjaan pemadaman di lahan gambut yang kubahnya mencapai kedalaman 15 meter.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
Pada musim kemarau, tingkat muka air tanah di lahan gambut menurun yang menyebabkan lahan gambut menjadi kering dan mudah terbakar.
KETUA Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, mengatakan Raja Ampat kaya akan keanekaragaman hayati darat maupun laut dan banyak di antaranya bersifat endemik.
Greenpeace Indonesia juga mengajak publik untuk terus mengawasi langkah pemerintah dalam merestorasi wilayah Raja Ampat yang sudah dirusak oleh pertambangan.
PENOLAKAN terhadap tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya, terus menggema.
Juri di North Dakota menyatakan Greenpeace bersalah atas pencemaran nama baik terhadap perusahaan minyak Energy Transfer dan diperintahkan membayar ganti rugi lebih dari US$650 juta.
Penelitian menunjukkan partisipan dengan pola konsumsi plastik sekali pakai yang tinggi memiliki risiko mengalami penurunan fungsi kognitif hingga 36 kali lipat.
Tak hanya dikenal sebagai mantan Direktur Walhi, Nur Hidayati yang lahir di lahir di Surabaya, 14 Agustus 1973 juga aktif di Greenpeace Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved