Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBUAH penelitian menunjukkan, bahwa stres dan kecemasan menjadi salah satu penyebab kanker usus besar melonjak pada generasi muda.
Berikut 7 kebiasaan ini yang bisa menyebabkan kanker usus di usia muda.
Stres kronis bukan hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga bisa menyebabkan kanker usus.
Penelitian dari Universitas Sichuan, Cina, menunjukkan bahwa stres yang berkepanjangan bisa membunuh bakteri sehat di usus, membuat tumor tumbuh lebih cepat dan kanker kolorektal menjadi lebih agresif.
Kebiasaan makan makanan olahan dan minuman berenergi yang tinggi gula bisa meningkatkan risiko kanker usus di usia muda.
Pola makan seperti ini menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus, yang akhirnya memicu perkembangan kanker.
Obesitas menjadi salah satu faktor risiko utama kanker kolorektal. Berat badan berlebih, ditambah pola hidup yang tidak aktif, memperbesar kemungkinan seseorang mengidap kanker usus.
Meskipun antibiotik bermanfaat melawan infeksi bakteri, penggunaannya yang berlebihan bisa merusak keseimbangan bakteri baik di usus.
Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap perkembangan sel kanker, terutama pada usus besar.
Stres saja, tanpa adanya antibiotik, sudah cukup untuk mengganggu mikrobioma usus.
Ketika bakteri baik terganggu oleh stres, risiko tubuh terkena tumor dan kanker kolorektal meningkat drastis.
Lactobacillus adalah bakteri yang berperan melindungi usus dari serangan kanker.
Ketika tubuh kekurangan bakteri ini, baik karena stres atau penggunaan antibiotik, perlindungan terhadap kanker menurun, membuat risiko kanker usus meningkat.
Penelitian menunjukkan lonjakan kasus kanker usus besar pada anak muda. Di Amerika Serikat dan Inggris, kasus kanker kolorektal pada usia di bawah 50 tahun meningkat secara signifikan, menggarisbawahi pentingnya pencegahan sejak dini.
Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan kita bisa lebih waspada terhadap kebiasaan sepele yang bisa menjadi biang kerok kanker usus di usia muda.
Pencegahan sejak dini dan pola hidup sehat sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit ini. (Z-10)
"Kalau sudah ada faktor risiko seperti ini harus awareness-nya tinggi. Harus menghubungi dokter kemudian merancang suatu pola."
Tes darah tinja (FOBT) ini merupakan tes laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel tinja untuk darah samar.
KANKER usus besar yang memakan biaya pengobatan yang sangat mahal bisa ditangani oleh BPJS Kesehatan.
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof dr Ari Fahrial Syam mengatakan secara langsung stres tidak bisa menyebabkan kanker usus besar.
Berdasarkan data WHO tahun 2020, kanker usus besar adalah kanker terbanyak keempat di Indonesia, setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru.
Sembelit merupakan gangguan buang air besar (BAB) sehingga frekuensi BAB kurang dari hitungan normal. Frekuensi BAB normal adalah setiap hari atau setidaknya tiga kali dalam seminggu.
Pakaian kasual dengan sentuhan modern menjadi salah satu gaya yang sangat digemari.
BATIK sebagai warisan budaya yang telah ada sejak lama, saat ini mengalami perkembangan yang signifikan di dunia fesyen, terutama eksistensinya di tengah generasi muda
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Generasi muda diminta dapat lebih kritis mengawal jalannya Pilkada Jakarta 2024. Mengingat peran mereka sangat penting untuk membangun arah Jakarta yang lebih baik.
Program Peningkatan Produktivitas Anak Muda Indonesia
Salah satu keterlibatan anak muda dalam proses pembangunan di Jakarta di antaranya membangun fasilitas publik Halte TransJakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved