Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBUAH penelitian menunjukkan, bahwa stres dan kecemasan menjadi salah satu penyebab kanker usus besar melonjak pada generasi muda.
Berikut 7 kebiasaan ini yang bisa menyebabkan kanker usus di usia muda.
Stres kronis bukan hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga bisa menyebabkan kanker usus.
Penelitian dari Universitas Sichuan, Cina, menunjukkan bahwa stres yang berkepanjangan bisa membunuh bakteri sehat di usus, membuat tumor tumbuh lebih cepat dan kanker kolorektal menjadi lebih agresif.
Kebiasaan makan makanan olahan dan minuman berenergi yang tinggi gula bisa meningkatkan risiko kanker usus di usia muda.
Pola makan seperti ini menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus, yang akhirnya memicu perkembangan kanker.
Obesitas menjadi salah satu faktor risiko utama kanker kolorektal. Berat badan berlebih, ditambah pola hidup yang tidak aktif, memperbesar kemungkinan seseorang mengidap kanker usus.
Meskipun antibiotik bermanfaat melawan infeksi bakteri, penggunaannya yang berlebihan bisa merusak keseimbangan bakteri baik di usus.
Ini membuat tubuh lebih rentan terhadap perkembangan sel kanker, terutama pada usus besar.
Stres saja, tanpa adanya antibiotik, sudah cukup untuk mengganggu mikrobioma usus.
Ketika bakteri baik terganggu oleh stres, risiko tubuh terkena tumor dan kanker kolorektal meningkat drastis.
Lactobacillus adalah bakteri yang berperan melindungi usus dari serangan kanker.
Ketika tubuh kekurangan bakteri ini, baik karena stres atau penggunaan antibiotik, perlindungan terhadap kanker menurun, membuat risiko kanker usus meningkat.
Penelitian menunjukkan lonjakan kasus kanker usus besar pada anak muda. Di Amerika Serikat dan Inggris, kasus kanker kolorektal pada usia di bawah 50 tahun meningkat secara signifikan, menggarisbawahi pentingnya pencegahan sejak dini.
Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan kita bisa lebih waspada terhadap kebiasaan sepele yang bisa menjadi biang kerok kanker usus di usia muda.
Pencegahan sejak dini dan pola hidup sehat sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit ini. (Z-10)
Untuk menurunkan risiko kanker usus besar, menjaga pola makan sehat sangat penting, termasuk rutin mengonsumsi buah-buahan tertentu.
Yogurt bukan hanya lezat dan menyegarkan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan saluran cerna.
Penelitian terbaru dari Mass General Brigham menunjukkan mengonsumsi yogurt secara rutin dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker usus besar, khususnya kanker kolon proksimal.
Diet vegan kaya akan serat yang berasal dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Serat berperan krusial dalam mendukung pencernaan yang sehat.
metode skrining kanker usus besar yang menjadi standar emas ialah kolonoskopi, karena penyedia layanan kesehatan benar-benar dapat mengangkat polip yang ada di sel usus besar
Kanker usus besar dapat dicegah, salah satunya menerapkan pola hidup sehat guna menurunkan faktor risiko.
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
PTPN III melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan edukatif bertajuk PTPN Gen-Bangkit.
Rasa nyaman ini bisa menjadi fondasi generasi muda untuk memikirkan gaya hidup yang lebih aktif serta mengembangkan hobi mereka yang tertunda.
GENERASI muda harus mampu melawan kemalasan dan ketidakpedulian terhadap yang terjadi di lingkungan sekitarnya, untuk kemudian bangkit membangun negeri dengan kemampuan yang dimiliki.
Pendekatan pendidikan yang penuh kasih sayang mendorong anak-anak untuk bertanya, mengeksplorasi ide, dan belajar melalui kesalahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved