Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dongeng Jadi Sarana Efektif untuk Mengembangkan Soft Skill Anak dan Mengangkat Kearifan Lokal

 Gana Buana
22/10/2024 17:26
Dongeng Jadi Sarana Efektif untuk Mengembangkan Soft Skill Anak dan Mengangkat Kearifan Lokal
Dongen bisa meningkatkan kemampuan literasi(Dok. Tanoto)

DONGENG, yang sering dianggap hanya sebagai cerita pengantar tidur, sebenarnya memiliki peran jauh lebih dalam.

Selain menumbuhkan imajinasi, kreativitas, dan daya cipta anak, dongeng juga berkontribusi pada peningkatan kemampuan literasi dan soft skill yang sangat bermanfaat bagi anak dalam menghadapi kehidupan.

Tak hanya itu, dongeng dapat menjadi media untuk memperkenalkan dan mengangkat potensi sumber daya serta kearifan lokal di berbagai daerah.

Namun, di tengah arus digital yang semakin berkembang, dongeng menghadapi tantangan baru. Anak-anak kini lebih tertarik pada gawai dan media sosial dibandingkan dengan kisah-kisah dongeng.

Peran orang tua menjadi kunci utama untuk kembali memperkenalkan dongeng sebagai metode pengasuhan yang efektif bagi anak.

Hal ini diungkapkan oleh Awam Prakoso, seorang pendongeng yang telah menekuni dunia ini selama 25 tahun.

"Anak-anak seharusnya bisa menikmati dongeng, tetapi media sosial kini lebih mendominasi. Ini bukan pilihan anak, melainkan karena orang tua yang kurang memperkenalkan dongeng. Orang tua perlu bertanya pada diri mereka sendiri, apa yang mereka sajikan kepada anak-anaknya?" ujar Awam dalam sebuah acara yang diadakan oleh Tanoto Foundation.

Awam mulai mendongeng ketika melihat banyak anak-anak mengalami ketidakstabilan emosi.

Sebagai seorang ayah yang gemar bercerita, ia mulai mendongeng secara lebih luas, bahkan di tempat umum seperti terminal bus pada tahun 1999.

Melalui suara-suara yang ia tirukan, termasuk suara karakter Pak Raden dari serial Si Unyil, Awam mulai menarik perhatian anak-anak dan orang tua.

Ia percaya bahwa dongeng dapat membangun ikatan emosional antara orang tua dan anak. Nasihat yang disampaikan melalui cerita lebih mudah diterima anak dibandingkan dengan perintah verbal yang langsung.

“Dongeng menghadirkan peristiwa-peristiwa yang membuat anak menangkap hikmah tanpa merasa digurui,” jelasnya.

Selain itu, dongeng juga meningkatkan kemampuan literasi anak. Menurut Awam, literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk mendengar, mencerna, dan menuturkan kembali cerita yang didengar.

"Dongeng adalah wisata imajinasi yang sangat kuat untuk perkembangan anak-anak," katanya.

Awam menekankan bahwa tidak ada teknik khusus dalam mendongeng. Orang tua bisa bercerita tentang hal-hal sederhana dari kehidupan sehari-hari atau membacakan buku cerita secara nyaring.

"Yang penting ada interaksi antara orang tua dan anak, menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat," tambahnya.

Namun, sayangnya, masih banyak orang tua yang merasa enggan untuk mendongeng. Awam mengingatkan bahwa pengasuhan sebenarnya adalah kebutuhan orang tua, bukan hanya kebutuhan anak. Bertutur, atau bercerita, adalah warisan budaya leluhur yang menghubungkan orang tua dengan anak.

Dalam jangka panjang, manfaat dongeng bagi anak akan terlihat, mulai dari ikatan emosional yang kuat hingga terbentuknya soft skill seperti public speaking dan storytelling.

"Storytelling dalam dongeng adalah jembatan. Banyak anak yang memiliki hard skill bagus, tetapi di dunia kerja dan sosial, mereka sering kesulitan bersaing karena kurangnya soft skill," tegas Awam.

Dongeng juga bisa memicu minat anak terhadap bidang tertentu, seperti sains dan teknologi, yang kelak bisa menjadi pilihan karier mereka.

"Dongeng itu seperti makanan untuk jiwa. Selain mengenyangkan, harus juga menyehatkan," tuturnya.

Tidak hanya di lingkungan keluarga, guru-guru juga memanfaatkan dongeng sebagai alat bantu mengajar, baik sebagai sarana edukasi maupun hiburan.

Melalui dongeng, anak-anak diajak untuk lebih antusias belajar dan mengembangkan minatnya.

Untuk memperluas jangkauan manfaat dongeng, Awam mendirikan Kampung Dongeng, sebuah komunitas yang melatih relawan dan pegiat dongeng dari berbagai kalangan dan usia.

Relawan-relawan ini turut serta dalam upaya mengangkat potensi daerah dan kearifan lokal melalui dongeng, dengan harapan anak-anak di berbagai daerah akan terdorong untuk berkontribusi pada pengembangan daerah mereka di masa depan.

“Semua orang bisa menjadi pendongeng, menjadi relawan, dan mempromosikan dongeng,” ungkap Awam.

Relawan dongeng berperan penting sebagai influencer di media sosial dan di sekolah-sekolah, serta dapat bekerja sama dengan pemerintah atau lembaga lain untuk mempromosikan dongeng.

Melalui berbagai upaya ini, Awam yakin bahwa dongeng tidak akan tersisih di era digital. Pegiat Kampung Dongeng aktif membuat konten di media sosial untuk memperkenalkan manfaat dongeng ke masyarakat luas.

"Kami mengaitkan dongeng dengan hal-hal yang relevan dengan masyarakat. Setelah viral, kami perlahan memperkenalkan nilai-nilai dongeng," pungkasnya. #MIA (RO/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya