Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SESAK napas pada anak menjadi salah satu kekhawatiran orangtua. Para orangtua juga perlu jeli melihat gejala-gejala sesak napas pada anak agar tidak semakin parah.
Dokter Spesialis Anak Sub Spesialis Emergensi & Rawat Intensif Anak RSUD Dr. Moewardi, Pudjiastuti, mengatakan banyak orangtua tidak sadar anaknya mengalami sesak napas. Alhasil mereka terlambat meminta pertolongan kepada tenaga kesehatan dan membawa anak ke rumah sakit.
“Saat dibawa ke IGD sudah terjadi napas berhenti atau gangguan napas yang berisiko meningkatkan kematian pasien,” kata Pudjiastuti dalam diskusi yang disiarkan di Youtube dan Instagram RSUD Dr Moewardi, Kamis (17/10).
Secara garis besar, katanya, ada tiga penyebab sesak napas. Pertama adalah infeksi yang dapat disebabkan virus, bakteri, atau jamur. Kedua yakni kelainan di saluran napas, misalnya asma.Ketiga adalah tertelan benda asing.
“Benda asing ini sering sekali pada pasien-pasien saya, pada anak-anak kecil yang baru muncul giginya cuma 2-3, dikira sudah bisa mengunyah,” kata Pudji.
“Apalagi kalau sudah main sama teman-temannya, main apa terus dimasukkan ke mulut, misalnya manik-manik dimasukkan ke mulut atau hidung,” imbuhnya.
Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan orangtua untuk tahu bahwa sang anak mengalami sesak napas.
Pertama bisa dilihat dari penampilan. Pada anak-anak yang susah bernapas, kata Pudji, biasanya dia gelisah, rewel, tidak mau makan, tidak mau minum, dan tidak mau tidur.
Kedua perhatikan upaya napasnya. Orangtua bisa meletakkan tangan di dada anak apakah dia bernapas dengan normal. Pudji mengatakan anak-anak umumnya bernapas 30-40 kali per menit.
“Kalau dalam keadaan berat sekali biasanya tangan dan kakinya pucat. Kalau sudah fatal biasanya membiru,” jelasnya.
Selain itu, batuk pilek yang sering terjadi pada anak bisa juga menyebabkan sesak napas ketika tidak diawasi dan diobati dengan baik.
Ketika anak sesak napas, lanjutnya, biasanya mereka menangis dan susah ditenangkan. Untuk itu orangtua bisa membuka pakaian mereka dan melihat apakah ada tarikan dinding dada ke dalam.
“Selain kita sadar, biasanya napasnya tidak seperti ini. Biasanya ibu-ibu yang paham, kok (ada) biru-biru, itu harus segera ke rumah sakit. Kalau dia sudah tenang, lemas, mengantuk, berarti sudah terlambat. Sudah jatuh ke gagal napas. Di situ dibutuhkan ruang intensif,” ungkap Pudji.
Namun ia mengatakan tidak semua pasien anak yang sesak napas akan dibawa ke ruang intensif.
“Tergantung dari gradasi sesaknya. Kalau saturasi sudah turun sekali, anaknya sudah ngantuk, tidak berdaya, dan nadinya masih teraba bagus, cukup dipindahkan ke highcare unit untuk pengawasan,” kata dia.
“Tetapi kalau masih bisa diatasi dengan baik, misalnya masih mau makan, bisa dibawa pulang. Tetapi pada prinsipnya orang tua harus meminta tolong tenaga kesehatan,” pungkasnya. (Z-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved