Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
USAHA Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kerap kali menemui kesulitan untuk mendapatkan sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM). Padahal sertifikasi Badan POM akan mempermudah bisnis UMKM ke depan agar berkelanjutan.
Evermos, sebuah platform connected commerce yang menyediakan jaringan distribusi serta layanan commerce terintegrasi, resmi menjalin kolaborasi dengan Badan POM untuk mempermudah UMKM, khususnya di bidang obat dan makanan, dalam mendapatkan sertifikasi Badan POM.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan pada 16 Oktober 2024 dalam sesi Forum Bisnis “Perkuat Kapasitas dan Daya Saing Industri serta UMKM Obat dan Makanan Indonesia” yang diinisiasi oleh BPOM dan Bank Mandiri.
Kerja sama ini bertujuan untuk memfasilitasi UMKM yang tergabung dalam ekosistem Evermos agar lebih mudah dan terjangkau dalam mendaftarkan produk mereka di BPOM. Dengan sertifikasi ini, UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka dengan menjamin kualitas dan keamanan produk sesuai dengan standar nasional.
"Kami di Evermos merasa bangga dapat bekerja sama dengan BPOM untuk mendukung UMKM di Indonesia dengan meningkatkan daya saing mereka, melalui jaminan standar keamanan dan kualitas produknya,” ungkap Ilham Taufiq, Co-founder & Acting CEO Evermos.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Kedepannya, akan terdapat sejumlah kegiatan yang dilakukan bersama untuk mengedukasi, melakukan pendampingan, dan meningkatkan kesadaran UMKM akan standar serta persyaratan keamanan produk.”
“Berkaitan dengan pengembangan UMKM, BPOM memegang tiga peran utama. Pertama, dengan menyediakan regulasi yang memudahkan proses perolehan sertifikasi cara pembuatan yang baik serta registrasi produk. Kedua, dengan melakukan digitalisasi untuk mempermudah pelaku UMKM melakukan proses registrasi di BPOM. Ketiga, dengan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk “melek” regulasi agar mampu memenuhi standar yang berlaku hingga mendaftarkan produk dan memperoleh izin edar dari BPOM.” ujar dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D., Kepala BPOM, menambahkan.
“UMKM ini penopang utama perekonomian. Karena itu, kita perlu dukung secara maksimal agar UMKM bisa lebih produktif dan berdaya saing.”
Sebagai perusahaan yang memiliki misi untuk mengembangkan ekosistem wirausaha lokal, Evermos terus berkomitmen mendukung kebutuhan dari berbagai tantangan yang dihadapi UMKM di lapangan.
Salah satunya, melalui kolaborasi strategis dengan BPOM, yang tidak hanya mencerminkan komitmen kedua pihak dalam meningkatkan standar keamanan dan kualitas produk di sektor UMKM, tetapi juga berkontribusi pada upaya perlindungan konsumen dan pengembangan brand lokal.
Kerja sama ini pun diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar global, serta memperkuat sistem distribusi produk yang aman dan terpercaya melalui sinergi antara kedua belah pihak. (H-2)
KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar mengingatkan ancaman silent pandemic akibat resistansi antimikroba.
DI tengah dinamika global yang penuh tantangan, Indonesia berupaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Sinergi kedua program dapat menyelesaikan tiga persoalan tersebut, yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi atau berat badan atau kekurangan gizi yang spesifik.
BPOM akan memperkuat pengawasan produksi obat di berbagai perusahaan farmasi untuk mencegah terjadinya kasus pencemaran obat.
Taruna menilai, komponen lain seperti biaya marketing dan promosi/iklan juga dapat memengaruhi harga obat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) menyusun peraturan terkait influencer atau pemengaruh mereview produk.
POM) melakukan sampling terhadap 2.313 pedagang di 462 lokasi sentra penjualan pangan takjil di seluruh Indonesia, sejumlah kecil mengandung bahan berbahaya seperti formalin dan boraks
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI Taruna Ikrar melantik pejabat eselon II, Jumat (28/2).
Badan POM melakukan pengawasan terhadap penerapan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) serta alur distribusi industri pangan.
Kemenhan dan Badan POM juga menjajaki peluang kerja sama untuk produksi dan pengelolaan obat nasional dengan membentuk perusahaan farmasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved