Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) serta Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) berkolaborasi mempercepat perizinan berusaha guna menghadirkan pangan olahan yang aman, bermutu, dan bergizi bagi masyarakat, agar ekosistem pangan olahan semakin kuat.
Kepala Badan POM Taruna Ikrar mengatakan bahwa perizinan yang cepa, tanpa mengurangi standar kualitas juga penting dalam memastikan bahwa produk, seperti makanan dan minuman, tetap terjaga kualitasnya. Hal ini juga agar produksi yang banyak tidak berakhir sia-sia.
Dia menyebutkan nilai kontribusi ekonomi dari BPOM, yang mencakup pekerjaan seperti perizinan, registrasi, dan sebagainya, mencapai Rp6.000 triliun per tahun, dan sebesar Rp4.887 triliun dari angka tersebut berasal dari perizinan untuk pangan.
Oleh karena itu, kata Taruna, tanggung jawab BPOM untuk mendukung industri tersebut besar, sehingga pihaknya berkolaborasi guna memastikan proses perizinan yang lebih efisien.
Sehingga mudah-mudahan masa yang biasanya bisa 40 hari bahkan lebih, kita bisa potong tinggal sehingga cukup 20 hari," katanya.
Terdapat tiga hal yang mendasari kegiatan melalui Gebyar Layanan Publik Terpadu Pangan Olahan. Yang pertama, katanya, untuk membantu proses sertifikasi publik bagi industri dan usaha, agar publik semakin cepat dilayani.
"Yang poin kedua adalah kita tahu Badan POM ingin bekerja keras sebagai penjamin keamanan, penjamin kualitas, dan penjamin kemanfaatan dari semua produk dalam konteks meningkatkan kepercayaan jaminan itu, tapi tentu tidak menurunkan standar," kata Taruna Ikrar.
Ketiga, pihaknya ingin memperkuat kontribusi terhadap ekonomi melalui peningkatan kualitas produk-produk makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, dan sejenisnya.
Dalam kegiatan tersebut terdapat konsultasi bagi usaha serta penghargaan bagi para industri yang menjadi Orang Tua Angkat (OTA), yang membantu BPOM dalam membimbing usaha-usaha kecil bidang pangan olahan.
Taruna mengatakan Badan POM berupaya merangkul sebanyak 1,7 juta Industri Kecil Menengah (IKM) makanan dan minuman, sehingga kontribusi dari GAPMMI serta industri besar diperlukan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua GAPMMI Adhi S Lukman berharap kegiatan layanan ini dapat membantu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat kontribusi industri makanan dan minuman terhadap ekonomi nasional cukup besar.
"Dari industri non-migas saja, industri makanan minuman berkontribusi 41 persen. Oleh sebab itu hari ini menjadi contoh bagi semua kementerian lembaga untuk bisa meningkatkan pelayanan agar dunia usaha akan semakin baik," kata Adhi.(Ant/H-2)
KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar mengingatkan ancaman silent pandemic akibat resistansi antimikroba.
DI tengah dinamika global yang penuh tantangan, Indonesia berupaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
"UMKM ini penopang utama perekonomian. Karena itu, kita perlu dukung secara maksimal agar UMKM bisa lebih produktif dan berdaya saing.”
Sinergi kedua program dapat menyelesaikan tiga persoalan tersebut, yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi atau berat badan atau kekurangan gizi yang spesifik.
BPOM akan memperkuat pengawasan produksi obat di berbagai perusahaan farmasi untuk mencegah terjadinya kasus pencemaran obat.
Jemaah bisa tetap sehat dan khusyuk beribadah asalkan menerapkan pola hidup yang tepat dan waspada terhadap kondisi tubuh masing-masing.
Taruna mengingatkan agar generasi muda termasuk wisudawan memiliki peran strategis dalam membangun budaya kualitas untuk mempercepat tercapainya Indonesia Emas 2045.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengungkap sempat menemukan adanya sayur basi saat mengawasi program makan bergizi gratis yang dimulai pekan ini.
Resistensi antimikroba terjadi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit mengembangkan kemampuan bertahan hidup dan di bawah paparan obat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved