Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SESEORANG yang sedang melakukan diet, kerap kali banyak mengurangi porsi makanan bahkan ada yang sampai hanya makan sekali dalam sehari. Bukannya mengurangi berat badan, hal itu malah akan menambah penyakit. Nutrisi yang seharusnya dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi hingga berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi siapapun yang ingin diet untuk menerapkan pola makan yang tetap memenuhi asupan nutrisi.
Sebuah pola makan yang dikenal sebagai diet longevity telah menarik perhatian para peneliti dan ahli kesehatan karena potensinya dalam meningkatkan umur panjang dan kualitas hidup.
Studi terbaru menunjukkan pola makan ini tidak hanya dapat membantu hidup lebih lama, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga : Eating Reorder, Mengubah Pola Makan dan Pikiran untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Diet longevitas atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai longevity yang dikembangkan dan dikemukakan pertama kali oleh Valter Longo. Ia merupakan seorang ahli biologi penuaan di Universitas California Selatan dan juga direktur USC Longevity di USC Leonard Davis School of Gerontology.
Longo memilih pendekatan makan yang terinspirasi dari pola makan populasi dengan umur panjang di seluruh dunia.
Diet ini merekomendasikan untuk mengikuti diet berbasis dengan banyak memakan sayur-sayuran serta sedikit atau tidak sama sekali daging.
Baca juga : Ini Manfaat Menjadi Vegetarian untuk Kesehatan
Studi-studi yang dilakukan oleh Longo dan timnya telah menunjukkan diet ini dapat memiliki efek positif pada kesehatan dan umur panjang.
Banyak manfaat dari mengonsumsi makanan yang kaya akan sayuran dan biji-bijian utuh untuk seseorang yang ingin melakukan diet.
Pola diet ini juga melibatkan periode puasa sehingga mungkin tidak tepat bagi orang yang memiliki riwayat gangguan makan.
Baca juga : Jangan Mager! Jalani 9 Perubahan Gaya Hidup Sederhana Ini agar Hidup Kamu Lebih Lama
Lebih lanjut, ada beberapa komponen utama dari diet longevitas yang wajib diketahui bagi seseorang yang ingin menerapkan pola diet ini.
Berikut ini adalah komponen utama dari diet longevitas:
Studi-studi telah menunjukkan pola makan ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Selain itu, diet ini juga dapat membantu memperlambat proses penuaan pada tingkat sel.
Namun, setiap individu memiliki kebutuhan gizi yang berbeda. Jadi, sebelum memulai diet apa pun, termasuk diet longevitas, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk memastikan bahwa pola makan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan. (Z-1)
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Pola makan mencerminkan gaya hidup seseorang dan sangat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebuah studi menunjukan makanan ultraproses dapat meningkatkan risiko kanker paru sebesar 41% bagi yang sering mengonsumsinya.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Buah-buahan adalah pilihan makanan sehat yang mendukung program diet berkat kandungan nutrisi, serat, dan proteinnya.
Secara umum, individu yang lebih pendek bisa hidup dua hingga lima tahun lebih lama. Para peneliti menghubungkan hal ini dengan sejumlah faktor, termasuk risiko penyakit yang lebih kecil
Gaya hidup dan kondisi sosial juga memainkan peran penting dalam menentukan usia harapan hidup seseorang.
ORANG Jepang juga dikenal dengan gaya hidup dan pola makannya yang sehat. Ini 9 makanan sehari-hari orang Jepang ini bisa jadi pilihan untuk dikonsumsi.
Apa yang menjadi rahasia di balik umur panjang masyarakat Jepang? Salah satu jawabannya terletak pada pola makan dan gaya hidup sehat.
Imunologis ternama Jenna Macciochi menyoroti bahwa umur panjang adalah tren kesehatan yang semakin mendapat perhatian
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved