Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
SESEORANG yang sedang melakukan diet, kerap kali banyak mengurangi porsi makanan bahkan ada yang sampai hanya makan sekali dalam sehari. Bukannya mengurangi berat badan, hal itu malah akan menambah penyakit. Nutrisi yang seharusnya dibutuhkan tubuh tidak terpenuhi hingga berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi siapapun yang ingin diet untuk menerapkan pola makan yang tetap memenuhi asupan nutrisi.
Sebuah pola makan yang dikenal sebagai diet longevity telah menarik perhatian para peneliti dan ahli kesehatan karena potensinya dalam meningkatkan umur panjang dan kualitas hidup.
Studi terbaru menunjukkan pola makan ini tidak hanya dapat membantu hidup lebih lama, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga : Eating Reorder, Mengubah Pola Makan dan Pikiran untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Diet longevitas atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai longevity yang dikembangkan dan dikemukakan pertama kali oleh Valter Longo. Ia merupakan seorang ahli biologi penuaan di Universitas California Selatan dan juga direktur USC Longevity di USC Leonard Davis School of Gerontology.
Longo memilih pendekatan makan yang terinspirasi dari pola makan populasi dengan umur panjang di seluruh dunia.
Diet ini merekomendasikan untuk mengikuti diet berbasis dengan banyak memakan sayur-sayuran serta sedikit atau tidak sama sekali daging.
Baca juga : Ini Manfaat Menjadi Vegetarian untuk Kesehatan
Studi-studi yang dilakukan oleh Longo dan timnya telah menunjukkan diet ini dapat memiliki efek positif pada kesehatan dan umur panjang.
Banyak manfaat dari mengonsumsi makanan yang kaya akan sayuran dan biji-bijian utuh untuk seseorang yang ingin melakukan diet.
Pola diet ini juga melibatkan periode puasa sehingga mungkin tidak tepat bagi orang yang memiliki riwayat gangguan makan.
Baca juga : Jangan Mager! Jalani 9 Perubahan Gaya Hidup Sederhana Ini agar Hidup Kamu Lebih Lama
Lebih lanjut, ada beberapa komponen utama dari diet longevitas yang wajib diketahui bagi seseorang yang ingin menerapkan pola diet ini.
Berikut ini adalah komponen utama dari diet longevitas:
Studi-studi telah menunjukkan pola makan ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Selain itu, diet ini juga dapat membantu memperlambat proses penuaan pada tingkat sel.
Namun, setiap individu memiliki kebutuhan gizi yang berbeda. Jadi, sebelum memulai diet apa pun, termasuk diet longevitas, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk memastikan bahwa pola makan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan. (Z-1)
Pola makan mencerminkan gaya hidup dan sangat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Pratiwi Dinia Sari mengatakan menjaga keseimbangan pola makan sehat dan menerapkan gaya hidup sehat bisa dilakukan selama liburan.
Studi isotop seng ungkap megalodon bukan hanya pemangsa paus, tapi pemakan oportunistik dengan pola makan beragam untuk penuhi kebutuhan energinya.
Jika selama ini anak-anak sering diberi asupan makanan yang tinggi gula, tinggi karbohidrat, dan rendah protein, rendah lemak, itu yang memicu terjadinya reaksi peradangan,
Enggak perlu diet aneh-aneh, diet OMAD, ketogenik, OCD. Selama orang itu melakukan diet yang seimbang dan dilakukan jangka panjang, hasilnya jauh lebih bagus.
Diet sehat yang kaya serat dan nutrisi dapat melindungi tubuh dari pembentukan sel-sel kanker.
Secara umum, individu yang lebih pendek bisa hidup dua hingga lima tahun lebih lama. Para peneliti menghubungkan hal ini dengan sejumlah faktor, termasuk risiko penyakit yang lebih kecil
Gaya hidup dan kondisi sosial juga memainkan peran penting dalam menentukan usia harapan hidup seseorang.
ORANG Jepang juga dikenal dengan gaya hidup dan pola makannya yang sehat. Ini 9 makanan sehari-hari orang Jepang ini bisa jadi pilihan untuk dikonsumsi.
Apa yang menjadi rahasia di balik umur panjang masyarakat Jepang? Salah satu jawabannya terletak pada pola makan dan gaya hidup sehat.
Imunologis ternama Jenna Macciochi menyoroti bahwa umur panjang adalah tren kesehatan yang semakin mendapat perhatian
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved