Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Daftar 6 Virus Paling Mematikan di Dunia Sepanjang Sejarah

 Gana Buana
09/10/2024 21:42
Daftar 6 Virus Paling Mematikan di Dunia Sepanjang Sejarah
Virus mematikan di dunia(Freepik)

SEPANJANG sejarah manusia, virus telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang paling serius. Virus dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan jutaan kematian.

Beberapa di antaranya begitu mematikan sehingga memaksa perubahan besar dalam cara kita menangani wabah dan mendorong inovasi dalam dunia medis.

Berikut adalah enam virus paling mematikan yang pernah menyerang umat manusia.

Baca juga : 50 Penyakit Kritis Bisa Ditanggung Asuransi Sejak Stadium Awal

1. Virus Variola (Cacar)

Virus variola, yang menyebabkan penyakit cacar, dianggap sebagai salah satu virus paling mematikan sepanjang sejarah. Cacar menyebar dengan sangat cepat dan menyebabkan kematian dengan tingkat fatalitas hingga 30%. Gejala cacar meliputi ruam parah, demam tinggi, dan nyeri tubuh.

Cacar tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik tetapi juga meninggalkan bekas luka yang sangat parah pada korban yang selamat. Setelah kampanye vaksinasi yang masif, cacar akhirnya dinyatakan tereradikasi pada tahun 1980 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjadikannya salah satu kisah sukses besar dalam sejarah kesehatan masyarakat.

2. Virus Marburg

Virus Marburg pertama kali ditemukan pada tahun 1967 ketika wabah muncul di Marburg, Jerman. Virus ini merupakan anggota keluarga yang sama dengan Ebola, yaitu filovirus, dan memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi, mencapai antara 24% hingga 88%.

Baca juga : Imunisasi Polio Tahap Kedua di 27 Provinsi Dilakukan pada 23 Juli

Virus Marburg menyebabkan demam berdarah parah, dengan gejala seperti pendarahan internal, demam tinggi, dan kegagalan organ.

Sumber penularannya berasal dari kelelawar buah, dan penyebaran ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau jaringan yang terinfeksi.

3. Virus Ebola

Ebola adalah virus mematikan lainnya dari keluarga filovirus, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Republik Demokratik Kongo.

Baca juga : Cegah Keganasan Kanker Serviks Melalui Skrining Dini dan Vaksinasi

Virus ini dikenal karena menyebabkan demam berdarah parah, dengan tingkat kematian berkisar antara 25% hingga 90%, tergantung pada jenis variannya.

Ebola menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, termasuk darah, keringat, atau air liur.

Wabah Ebola seringkali menimbulkan kekhawatiran global karena tingkat kematiannya yang tinggi dan dampak sosial-ekonomis yang menghancurkan di daerah yang terkena dampak.

Baca juga : Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada

4. Virus Rabies

Rabies adalah salah satu virus dengan tingkat kematian hampir 100% jika tidak diobati segera setelah paparan. Virus ini menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan ensefalitis akut, yang berujung pada kematian.

Penularan rabies biasanya terjadi melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, rakun, atau kelelawar.

Beruntung, vaksin rabies sangat efektif dalam mencegah perkembangan penyakit ini jika diberikan segera setelah gigitan, dan kampanye vaksinasi terhadap hewan peliharaan telah membantu menurunkan angka penularannya.

5. Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Sejak ditemukan pada 1980-an, HIV telah menyebabkan lebih dari 36 juta kematian di seluruh dunia. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga membuatnya rentan terhadap berbagai penyakit lain.

Ketika tidak diobati, HIV berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yang menyebabkan kegagalan sistem kekebalan tubuh secara total.

Meski belum ada vaksin untuk HIV, terapi antiretroviral kini mampu memperpanjang harapan hidup pasien secara signifikan dan memungkinkan mereka untuk hidup relatif normal.

6. Virus Influenza (Pandemi 1918)

Pandemi influenza 1918, yang juga dikenal sebagai flu Spanyol, adalah salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah modern.

Diperkirakan flu ini menginfeksi sepertiga populasi dunia dan menyebabkan sekitar 50 juta kematian hanya dalam kurun waktu beberapa tahun.

Tidak seperti influenza biasa, flu Spanyol memiliki tingkat fatalitas yang sangat tinggi, bahkan pada orang dewasa muda yang sehat. Kecepatan penularannya membuat banyak negara kewalahan, dan dampaknya masih terasa hingga saat ini, mempengaruhi kebijakan kesehatan global.

Dari keenam virus di atas, kita dapat belajar bahwa keberhasilan dalam menangani wabah tergantung pada kesiapan dan kemampuan kita untuk bekerja sama secara global.

Pengembangan vaksin, peningkatan teknologi medis, dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan adalah kunci untuk memerangi virus mematikan. Keberhasilan pemberantasan cacar adalah bukti nyata bahwa kolaborasi internasional bisa mengatasi ancaman besar.

Meskipun masih banyak virus yang harus ditangani, kita terus bergerak maju dalam memerangi ancaman yang ada demi masa depan yang lebih sehat dan aman.

Virus-virus mematikan ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesiapan dan solidaritas global dalam menghadapi ancaman kesehatan. Kita harus terus meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi, mencegah, dan merespons wabah penyakit demi menjaga keberlangsungan hidup umat manusia. (Z-10)

Referensi

  1. World Health Organization (WHO). (1980). Eradication of Smallpox. Diakses dari https://www.who.int

  2. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). Marburg Virus Disease. Diakses dari https://www.cdc.gov

  3. National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID). (2023). HIV/AIDS Research. Diakses dari https://www.niaid.nih.gov

  4. Barry, J. M. (2004). The Great Influenza: The Story of the Deadliest Pandemic in History. Penguin Books.

  5. The Lancet. (2023). Ebola Virus Disease: Clinical Features and Pathogenesis. Diakses dari https://www.thelancet.com

  6. New England Journal of Medicine (NEJM). (2023). Rabies and Its Management. Diakses dari https://www.nejm.org



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya