Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Yudhi Pramono menjelaskan diperlukan imunisasi polio secara massal dan serentak agar dapat dicapai pada kelompok yang optimal sehingga dapat mencegah perluasan virus polio.
"Oleh karena itu akan dilaksanakan bahkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pertama dilaksanakan di provinsi yang di Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat dan Papua Barat Daya. Sementara PIN tahap 2 dilaksanakan di 27 provinsi yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan," kata Yudhi dalam konferensi pers, Jumat (19/7).
Kemudian Lampung, Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Baca juga : Baru 144 Pemda Keluarkan Instruksi Pelaksanaan Imunisasi Polio
PIN tahap pertama sudah dimulai 27 Mei 2024. Sementara tahap kedua akan dilaksanakan 23 Juli 2024 sasaran PIN adalah seluruh anak usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya vaksin yang akan diberikan adalah vaksin polio tetes dilaksanakan dua putaran per dosis.
Dari tahun 2022 sampai saat ini telah terjadi beberapa kali status KLB di Indonesia. Status KLB belum dicabut karena kasus masih dilaporkan. Adapun total kasus polio yang sudah dilaporkan sejak 2022 adalah sebanyak 12 kasus kelumpuhan, 11 kasus disebabkan oleh virus polio tipe 2 dan 1 kasus oleh virus polio tipe 1.
"Sebanyak 12 kasus tersebut tersebar di 8 provinsi yaitu Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan yang terkini adalah Banten," sebutnya.
Baca juga : Yuk Mengenal 2 Jenis Vaksin Polio Beserta Manfaat, dan Efek Sampingnya
"Selain itu berdasarkan penilaian risiko yang menggunakan tool standar yang dikeluarkan oleh WHO, bahwa Indonesia dikategorikan sebagai wilayah berisiko tinggi polio. Sebanyak 32 provinsi dan 399 kabupaten kota masuk dalam kategori risiko tinggi polio," ujar dia.
Diketahui Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target global salah satunya eradikasi polio yang ditargetkan untuk dicapai tahun 2026.
Eradikasi yakni memberantas semua penyakit hingga tidak ada lagi kasus tersebut di muka bumi. Penyakit polio sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kelumpuhan seumur hidup bahkan kematian. (Iam/Z-7)
Imunisasi tidak dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus apabila dia memiliki gangguan medis kontra indikasi.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksinasi influenza memang tidak menjamin anak bebas dari flu sepenuhnya, namun dapat mencegah gejala menjadi berat atau komplikasi serius.
PBB memperingatkan kesenjangan imunisasi semakin melebar, karena maraknya misinformasi dan pemangkasan drastis bantuan internasional.
Salah satu kendala utama dalam mencapai target IDL di Pangkalpinang adalah masih adanya penolakan dari sebagian masyarakat.
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved