Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ajarkan Kemandirian pada Anak Lewat Buku

Despian Nurhidayat
03/10/2024 16:40
Ajarkan Kemandirian pada Anak Lewat Buku
Acara Si Kecil Bisa Lewat Buku di Kementerian PPPA.(Despian/MI)

 

KEMANDIRIAN merupakan kemampuan yang dapat dilatih sejak dini. Kemandirian  dapat dilatih melalui media menyenangkan, contohnya belajar dari buku cerita bergambar.

 

Baca juga : Anak Harus Disiapkan Agar Mandiri Sebelum Masuk SD

Menurut laporan penelitian dari C.S Mott ChildrenHospital dari University of Michigan Health tahun 2023, mendorong kemandirian pada anak dapat menumbuhkan rasa percaya diri, ketahanan, kemampuan memecahkan masalah, dan berdampak baik pada kesehatan mental anak.

 

 

Baca juga : Buku Bersuara untuk Udara Ajak Orangtua Berperan Ciptakan Lingkungan yang Lebih Baik

 

Berdasarkan hal ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), serta Tanoto Foundation mengajak masyarakat untuk meningkatkan kemandirian anak sejak dini melalui Petualangan Menuju Kemandirian #SiKecilBisa lewatbuku cerita Bisa atau Tidak Ya?. Acara ini dilakukan di Gedung Kementerian PPPA, Jakarta, Kamis (3/10).  

 

Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi

Buku ini menceritakan dua tokoh kakak beradik. Tora yang duduk di sekolah dasar sudah mandiri dalam menjalankan aktivitas harian. Kemandirian Tora, lantas menjadi inspirasi bagi Tania adiknya, yang duduk di bangku taman kanak-kanak untuk berlatih mandiri.

 

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan, Kementerian PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih, menyampaikan, peran orangtua atau pengasuh dalam memenuhi segala kebutuhan anak-anak merupakan fondasi utama bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka karena anak-anak belajar mencontoh perilaku orang dewasa di sekitar.

Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi

 

“Buku Bisa atau Tidak, Ya? memberikan kita gambaran tentang cara anak untuk berperilaku mandiri. Namun tetap, anak memerlukan pendampingan orangtua. Contoh keteladanan menjadi penting bagi anak untuk pembentukan karakter sejak dini dan buku ini menyajikan hal itu,” kata Amurwani.

 

“Kami menyambut baik terbitnya buku Bisa atau Tidak,Ya? yang mendukung Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, memberi penegasan bahwa setiap anak wajib dijamin, dipenuhi, dan dilindungi hak-haknya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,” sambungnya.

 

Di tempat yang sama, Direktur PAUD, Dikdas dan Dikmen, Kemendikbud-Ristek, Komalasari mengatakan bahwa peluncuran buku cerita ini sejalan dengan semangat implementasi Kurikulum Merdeka, dalam rangka menghasilkan generasi anak-anak yang mandiri, kreatif, berdaya saing, serta sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan literasi anak. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya