Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
PEMERINTAH telah resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang (UU) Kesehatan. Pada PP tersebut salah satunya mengatur tentang larangan promosi susu formula bayi agar tidak menghalangi atau menurunkan semangat bagi para ibu untuk memberikan asi eksklusif pada bayi.
Penegakan larangan terkait promosi susu formula oleh Tenaga Medis yang tertuang pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang (UU) Kesehatan, memerlukan komitmen bersama dan pengawasan yang ketat.
“Kenyataan di lapangan masih banyak ditemukan para tenaga medis yang justru mempromosikan penggunaan susu formula kepada ibu-ibu baru melahirkan, yang punya bayi di bawah usia 6 bulan. Saya kira ini harus ada tindakan pengawasan yang ketat,” ujar Direktur Eksekutif Sagara Institute Piter Abdullah kepada Media Indonesia di Jakarta pada Kamis (26/9).
Baca juga : Pengetatan Aturan Susu Formula Picu Perdebatan
Piter menilai penerapan kode etik internasional mengenai promosi produk pengganti air susu ibu atau ASI memerlukan komitmen bersama mulai dari industri makanan bayi dan anak kecil, pemerintah, hingga konsumen, harus saling menjaga agar pemasaran produk di pasaran tetap mengedepankan kesehatan anak.
“Ketentuan pengaturan dan promosi serta pemasaran susu formula seharusnya tidak berubah, larangan untuk mempromosikan susu formula 0-12 bulan sudah tepat untuk mendorong ASI eksklusif. Pemerintah juga harus mendorong edukasi dan sosialisasi terkait dengan program pemberian nutrisi,” ujarnya.
Selain itu, Piter mendorong agar penerapan larangan promosi sufor ini bisa dibarengi dengan optimalisasi peningkatan layanan konseling, penyediaan ruang laktasi di ruang publik hingga perluasan informasi mengenai nutrisi yang baik bagi bayi.
Baca juga : ASI Eksklusif Berikan Manfaat Jangka Panjang bagi Bayi
“Pemerintah seharusnya lebih meningkatkan upaya-upaya dalam bentuk pemberian ruang laktasi di kantor dan ruang publik serta menguatkan akses informasi atas pilihan nutrisi yang sehat bagi bayi,” jelasnya.
Selain itu, Piter juga mendorong pemerintah dan industri untuk melakukan reformulasi kandungan gula dalam produk susu formula sesuai aturan WHO dan IDAI, sebab berbagai produk yang dikonsumsi masyarakat harus menjamin kesehatan masyarakat termasuk bayi.
Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar mengatakan penting bagi pemerintah untuk membangun sebuah layanan bank ASI secara sistematis sebagai alternatif bagi para Ibu dalam rangka meningkatkan aktivitas ASI eksklusif.
Baca juga : Pemerintah Perketat Regulasi Susu Formula
“Bank ASI adalah sebuah layanan yang diharapkan setiap ada di setiap, banyak negara yang sudah memiliki Bank ASI secara resmi walaupun mekanismenya berbeda-beda setiap negara. PP Kesehatan ini mengatur terkait bank ASI tapi belum spesifik, seharusnya implementasi aturan terkait Bank ASI itu harus melibatkan pemerintah,” katanya.
Nia menilai prospek pembangunan sistem Bank ASI di Indonesia dapat direalisasikan melalui layanan kesehatan agar terjamin kesehatan melalui Kementerian Kesehatan pusat-pusat rumah sakit mulai dari proses skrining, pencatatan hingga distribusi, seperti yang telah diterapkan Vietnam dan beberapa negara Amerika serta Eropa.
“Ada 22 aliran mengenai aturan Bank ASI di dunia tapi di Indonesia selama ini sistem donor ASI masih dikelola melalui komunitas, belum secara luas diatur oleh Pemerintah. Tentu ketika ini diwujudkan, pemerintah harus memastikan bahwa ASI yang diterima harus steril dan memenuhi kaidah kesehatan serta unsur keagamaan,” tandasnya. (S-1)
Karena hormon oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI, ibu perlu merasa nyaman, diterima, dan didukung secara emosional, terutama pada masa menyusui.
Penggunaan ASI booster itu tetap harus ada indikasi medis.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Memperingati Pekan ASI Sedunia 2025, Kalbe Nutritionals melalui Prenagen kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung ibu menyusui di Indonesia.
Koleksi batik ramah ibu menyusui ditampilkan di panggung peragaan busana JF3 Fashion Festival di di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
Pemberian bingkisan secara simbolis diserahkan langsung Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang digelar di Puskesmas Pembantu Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Selasa (15/7).
Pemberian makann tambahan dilakukan sebagai salah satu upaya menanggulangi masalah stunting
Gizi tidak tercukupi, perawatan kurang optimal, serta minimnya stimulasi pada masa 1.000 HPK dapat menyebabkan stunting dan gangguan perkembangan otak.
Masih tingginya kasus anemia akibat kekurangan zat besi pada anak Indonesia menjadi tantangan menuju Generasi Emas 2045.
BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui program Rumah Sehat BAZNAS Berau mengadakan program layanan pencegahan stunting dan upaya kesehatan kaise (UKK).
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Menteri Wihaji menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 15 ribu orangtua asuh yang siap diturunkan untuk mendukung program super prioritas di lapangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved