Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PRAKTISI Kesehatan Masyarakat Ngabila Salama mengatakan ibu menyusui tetap dapat berpuasa asalkan dalam kondisi yang sehat dan cairan tubuhnya terpenuhi dengan baik.
"Berpuasa saat menyusui bisa dilakukan dengan aman jika ibu dan bayi dalam kondisi sehat," kata Ngabila, Rabu (26/2).
Ngabila menekankan sangat penting bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan dan berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter sebelum berpuasa. Terlebih jika bayi masih di bawah enam bulan dan sedang diberikan ASI eksklusif.
Namun, jika bayi sudah mulai diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan menyusu lebih jarang, puasa lebih mudah untuk dijalankan.
Apabila sudah dinyatakan boleh berpuasa, ibu sebaiknya rajin memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar tetap terhidrasi. Minum setidaknya 2-3 liter air per hari.
"Minumnya bisa dibagi saat berbuka puasa, sebelum tidur dan saat sahur ya," kata Ngabila.
Disarankan ibu menyusui memperbanyak minum air putih dan menghindari minuman berkafein seperti kopi, teh, soda karena bisa menyebabkan dehidrasi.
Hal lain yang perlu diperhatikan yakni mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Ia menyebut ketika sahur, ibu menyusui dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat kompleks melalui nasi merah, oatmeal atau roti gandum sebagai pengganti nasi agar energi bertahan lebih lama.
Ngabila menekankan amat penting untuk mengonsumsi protein untuk produksi ASI. Protein bisa didapat dari telur, ayam, ikan, tahu dan tempe. Kemudian kebutuhan lemak dapat diperoleh dari alpukat, kacang-kacangan dan minyak zaitun, serta memakan buah dan sayur untuk serat dan vitamin.
Ketika berbuka puasa, Ngabila mengingatkan agar ibu memulai dengan meminum air putih dan memakan beberapa biji kurma agar energi dapat kembali dengan cepat.
Hindari makanan berlemak tinggi dan terlalu manis agar tidak mudah lemas setelah berpuasa.
Terkait dengan produksi ASI, Ngabila menjelaskan ibu perlu memperhatikan apakah bayi tetap kenyang dan produksi ASI tidak menurun. Jika bayi terlihat rewel atau ASI berkurang, ia mengajurkan ibu untuk segera pertimbangkan untuk berbuka.
Ibu juga perlu mendapatkan istirahat yang cukup, dengan cara mengurangi aktivitas berat dan gunakan waktu istirahat sebaik mungkin. Jika merasa lemas, pusing, atau produksi ASI menurun drastis, tidak ada salahnya membatalkan puasa demi kesehatan ibu dan bayi.
"Kalau merasa ragu atau ingin kepastian lebih, bisa konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved