Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

IFG Gelar Edukasi Antiperundungan di Sekolah Dasar

Basuki Eka Purnama
25/9/2024 09:42
IFG Gelar Edukasi Antiperundungan di Sekolah Dasar
Edukasi antiperundungan yang diadakan IFG di SDN 07 Kramat Pela, Kota Jakarta Selatan.(MI/HO)

DALAM rangka mengurangi kasus perundungan di lingkungan sekolah, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi, Indonesia Financial Group (IFG),  menggandeng Yayasan Inspirasi Anak Bangsa (YIAB) menggelar program Edukasi Antiperundungan (bullying). 

Kegiatan itu telah berlangsung selama 3 hari, dari 17 hingga 19 September 2024 di SDN 07 Kramat Pela, Kota Jakarta Selatan. Hadir pada acara ini, Kepala Divisi Pengadaan dan Pengelolaan Aset IFG Purwo Nugroho, Ketua YIAB Yozar Putranto, Kepala Sekolah SDN 07 Kramat Pela Pudjiastuti Endang Setyawati, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Jakarta Selatan Sudarwati selaku pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Kebayoran Baru, dan perwakilan dari Kelurahan Kramat Pela M Sabban. 

Purwo Nugroho menjelaskan, kegiatan sosial ini merupakan pelaksanaan salah satu pilar tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dilakukan IFG beserta seluruh anggota holding di ekosistem IFG. 

Baca juga : Lebih dari 800 Sekolah Telah Bergabung dalam AIA Healthiest School

“Kami memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program ini. IFG menyumbangkan beberapa peralatan sekolah, serta melibatkan 30 karyawan IFG sebagai volunteers. Partisipasi karyawan IFG mencerminkan terwujudnya nilai-nilai perusahaan (core value) AKHLAK yang dapat dijadikan pengalaman berharga untuk dibawa ke ranah lingkungan kerja,” ujar dia. 

Program ini dimulai dengan kegiatan edukasi anti perundungan yang disampaikan seorang psikolog. Edukasi ini dirancang dengan cara yang menyenangkan agar siswa dapat belajar mengenal diri sendiri, mengenal emosi, menumbuhkan rasa empati dalam dirinya, dan berani dalam mengekspresikan diri. 

Selanjutnya, program ini akan dimeriahkan dengan kompetisi lomba poster bertema antiperundungan untuk siswa kelas 1 hingga kelas 6. Melalui kegiatan ini, dapat membuka kesempatan bagi peserta lomba untuk menuangkan pandangan mereka tentang antiperundungan. 

Baca juga : Imigrasi Entikong Gelar Peduli Sekolah Dasar di Dearah Perbatasan

Acara puncak berlangsung pada 19 September 2024 dengan tema Hari Bersahabat: Stop Bullying. Pada hari ketiga ini, juga akan diadakan lomba bernyanyi dengan tema antiperundungan, yang liriknya merupakan karya dari siswa-siswi.

Purwo menegaskan, pihaknya mendorong generasi muda untuk menjadi agen perubahan. Sehingga, pemahaman yang diperoleh dari program tersebut dapat diterapkan di masyarakat, khususnya di kalangan teman sebaya. 

Ketua YIAB Yozar Putranto menyampaikan kolaborasi antara YIAB dan IFG merupakan langkah nyata dari kedua belah pihak untuk menekan tingginya angka perundungan di kalangan anak-anak. 

Baca juga : Korban Perundungan, Bocah SD di Bekasi Harus Diamputasi di RS Dharmais

Sinergi tersebut diharapkan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut akan perundungan.

“Kolaborasi ini menggarisbawahi komitmen YIAB dan IFG dalam melaksanakan berbagai program edukasi dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat tentang bahaya perundungan. Dengan upaya bersama, kami berharap dapat terbentuk komunitas yang lebih peduli terhadap isu perundungan,” katanya. 

Menurut World Health Organization (WHO), perundungan yang tidak ditangani sejak dini dapat meningkatkan risiko gangguan mental di masa dewasa hingga 2 kali lipat. 

Pengaruh perundungan yang kian masif di lingkungan sekolah saat ini, mengisyaratkan bahwa perundungan merupakan tindakan yang harus segera dicegah dengan cepat karena jika tidak segera dicegah dapat menyebabkan banyak sekali efek negatif. 

“Kami berharap program ini dapat membantu adik-adik penerus bangsa untuk menjadi pribadi yang berempati serta menolak segala bentuk perundungan. Masa depan generasi muda sangat bergantung pada bagaimana mereka dibentuk hari ini,” tutup Purwo.  (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya