Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KASUS perundungan atau bullying masih kerap terjadi di lingkungan pendidikan khususnya sekolah. Padahal selayaknya sekolah menjadi tempat ramah anak yang terbebas dari aksi perundungan.
Nasib nahas dialami Fatir Arya Adinata (12), siswa SDN 09 Jatimulya, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi korban perundungan yang diduga dilakukan teman sekolahnya.
Berdasarkan laporan ibunya Fatir, Diana Novita, tindakan perundungan yang terjadi pada Februari 2023. kkibat kekerasan fisik, Fatir mengalami cedera pada bagian kaki dan mengalami infeksi dan mengalami luka dalam.
Baca juga: Setop! Kekerasan di Satuan Pendidikan
Berbagai upaya pengobatan medis dilakukan namun tidak kunjung membuahkan kesembuhan, bahkan kondisinya semakin memburuk. Kondisi Fatir membuat orangtuanya mengalami kesedihan mendalam.
Pada Agustus 2023, Fatir dan keluarganya harus menghadapi beban lebih berat saat dokter mengatakan bahwa Fatir mengalami masalah berat dengan tulangnya dan harus dilakukan tindakan amputasi pada bagian kaki kirinya.
Kini Fatir masih dirawat secara intensif di ruang ICU RS Kanker Dharmais Jakarta usai tindakan amputasi karena kondisnya yang menurun.
“Mohon doanya, saat ini anak saya sedang di ICU RS Kanker Dharmais karena kondisinya menurun pasca operasi amputasi kaki,” kata Diana Novita, orangtua Fatir kepada wartawan, Sabtu (28/10).
Diana menyatakan operasi amputasi merupakan jalan terakhir yang diambil karena sejumlah pemeriksaan di tiga rumah sakit berbeda mulai dari rontgen, hingga MRI, menyatakan hasil yang sama.
Baca juga; Sekolah Diingatkan Pantau Masa Orientasi untuk Cegah Perundungan
“Saya dan keluarga terpukul dengan kejadian ini, apalagi anak saya masih berusia anak-anak dan masa depannya masih panjang. Saya berharap keadilan atas kasus yang menimpa anak saya,” ucap warga Jatimulya, Tambun Selatan.
Tidak sampai di situ, Diana yang berstatus single parent dengan dua orang anak itu saat ini harus kehilangan pekerjaannya lantaran harus mendampingi Farid untuk menjalani pengobatan dan perawatan.
Laporannya Tak Direspons
Upaya mencari keadilan juga telah dilakukan Diana mulai dari melaporkan anaknya yang menjadi korban perundungan ke pihak sekolah hingga ke Polres Metro Bekasi.
Sayangnya sampai sekarang, belum ada tindakan lebih lanjut dan respos atas laporannya baik pihak sekolah maupun kepolisian
“Saya sudah lapor ke Polres Metro Bekasi pada 17 April 2023. Laporan ini karena saya tidak mendapatkan keadilan dan jalan keluar dari pihak sekolah maupun keluarga pelaku atas aksi bullying dan dampaknya yang sedang dialami anak saya,” kata Diana .
Kronologis Kejadian
Diana mengungkapkan, kejadian perundungan sudah berulang kali dialami Fatir. Puncaknya terjadi pada Februari 2023, tepatnya di jam istirahat sekolah. Fatir yang tengah berada di kelas diajak lima orang temannya untuk jajan di luar sekolah.
Saat itu, Fatir yang tengah berjalan diselengkat atau ditendang oleh temannya dari arah belakang sehingga ia terperosok jatuh dengan kondisi luka dibagian tangan dan memar pada dengkul kaki.
Ironisnya, temannya tersebut bukan menolong tapi justru menertawakan dan mengolok-oloknya seraya mengancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut baik ke orangtuanya maupun guru.
Aksi bullying tersebut berlanjut hingga kembali ke kelas kendati teman-temannya melihat Fatir yang tengah kesakitan. Begitupula dengan hari-hari berikutnya, tindakan bullying masih terus berlangsung.
Baca juga: Cegah Perundungan, Polres Klaten Giatkan Pembinaan dan Penyuluhan Pelajar
Dijelaskan Diana, hal ini baru ia ketahui tiga hari pasca-kejadian saat Fatir tidak bisa bangun dari tempat tidurnya karena sakit dibagian kaki. Fatir, kata dia, saat itu bahkan masih menutup-nutupi apa yang dialaminya lantaran ketakutan karena diancam oleh teman-temannya.
“Akhirnya saya paksa untuk mengaku dan saya kaget dengan apa yang terjadi dan dialami anak saya,” ucap Diana.
Atas kejadian ini, Diana sudah menemui pihak sekolah agar dipertemukan dengan keluarga pelaku. Namun, apa yang dialami Fatir justru pihak sekolah tidak memberi respons positif dan pihak sekolah justru mengatakan Fatir bukan korban perundungan tapi hanya sebagai korban candaan.
“Saya sangat kecewa dengan kondisi anak saya yang sedang sakit dan harus terus menjalani pengobatan tapi dianggap bukan sesuatu yang buruk. Aksi bullying yang dilakukan teman-temannya di kelas juga dianggap hanya sebuah bercandaan,” pungkas Diana. (S-4)
Siswa harus dipersiapkan sukses pada abad ke-21 sebagai inovator dan pemecah masalah yang kreatif sejak usia dini.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Maulida Nur Athiyah, 12. Ia merupakan siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 8 Abiyoso Cimahi, Jawa Barat.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
PHBS ini sebenarnya utamanya untuk anak-anak usia sekolah, karena biasanya mereka sudah dikasih untuk makan bekal sendiri, jadi sudah dilepas sama orangtua.
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Menurut Ina Liem, yang sesungguhnya dimaksud dalam putusan MK adalah bentuk bantuan operasional, mirip skema dana BOS, yang selama ini sudah diberikan ke sebagian sekolah swasta.
Terlapor mempertontonkan ke seluruh murid kelas VI SD Negeri Lobolauw yang berjumlah 24 orang murid video dan gambar porno
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim menegaskan proses rekrutmen Pasukan Oranye (PPSU) ini dilakukan tanpa adanya pungli
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meresmikan SD Muhammadiyah Internasional Labschool (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved