Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SANITASI yang layak dan akses terhadap air bersih menjadi faktor inti dalam pencegahan stunting pada anak-anak. Temuan tersebut diperoleh lewat kajian ilmiah Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) terlihat jelas bahwa daerah dengan akses terbatas terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi memiliki tingkat stunting yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang memiliki akses sanitasi yang baik.
Menurut Direktur Eksekutif FKI Prof. Nila F Moeloek, kajian FKI lewat studi literatur dan analisis data keluarga risiko stunting BKKBN menunjukkan bahwa kualitas air minum yang buruk serta sanitasi yang jelek di lingkungan keluarga meningkatkan risiko stunting hampir 1,5 kali.
Fakta ini diperoleh dengan analisis mendalam lewat systematic review dan uji skala prioritas melalui pendekatan community diagnosis yang belum banyak diimplementasikan dalam kebijakan kesehatan Indonesia.
Baca juga : 431.247 Keluarga di NTT Berisiko Stunting
Kajian FKI ini menemukan bahwa pencegahan stunting memang tidak bisa hanya fokus pada intervensi gizi semata, tetapi untuk jangka panjang, agar pencegahan stunting optimal maka sanitasi lingkungan dan akses air bersih juga harus mendapat fokus lebih.
"Sanitasi buruk menyebabkan anak-anak lebih rentan terhadap infeksi, seperti diare, yang mengganggu penyerapan nutrisi dan memperparah kondisi malnutrisi. Itu sebabnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak sangat penting untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan terbebas dari stunting," kata Nila dalam temu media Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) di Jakarta Selatan, Kamis (19/9).
Dengan minimnya ketersediaan akses fasilitas buang air besar bisa meningkatkan risiko 1,27 kali ketiadaan fasilitas buang air besar dan ketiadaan septic tank meningkatkan risiko stunting.
Baca juga : Perempuan Berperan Penting dalam Penyediaan Air Minum yang Bersih
"Tiga faktor berdaya dampak besar cegah stunting yakni sanitasi, akses air bersih, skrining dan cegah anemia sejak ibu hamil," ujar Menteri Kesehatan periode 2014-2019 tersebut.
Senada dengan Nila Moeloek, peneliti kedokteran komunitas FK UI dr. Ray Wagiu Basrowi menjelaskan kajian FKI juga mengidentifikasi 3 faktor kunci yang sangat berdampak besar untuk mencegah stunting dalam jangka panjang, yaitu menurunkan anemia (lewat skrining, optimasi intervensi tablet tambah darah dan nutrisi lain), tingkatkan akses dan kualitas sanitasi dan air minum/air bersih dan peningkatan kualitas ANC.
"Terdapat hasil yang konsisten dari sejumlah penelitian skala besar tentang anemia pada ibu meningkatkan risiko stunting hingga 2,3 kali lebih besar. Sehingga intervensi skrining anemia di komunitas, posyandu dan layanan primer, mengoptimalkan intake zat besi, baik itu tablet tambah darah maupun asupan nutrisi sumber protein dan zat besi harus jadi intervensi prioritas pada ibu hamil agar stunting bisa dicegah secara berkelanjutan," ujarnya.
Baca juga : Wapres: Peningkatan Akses Air dan Sanitasi Dorong Penurunan Stunting
Kondisi anak yang tumbuh lebih pendek dari standar usianya karena kekurangan gizi kronis, tidak hanya disebabkan oleh kurangnya asupan makanan bergizi, tetapi juga terkait erat dengan lingkungan hidup yang tidak sehat.
Stunting telah menjadi salah satu isu kesehatan serius di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 21,6% anak di bawah usia lima tahun di Indonesia masih mengalami stunting.
Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak jangka panjang pada perkembangan kognitif, prestasi pendidikan, dan produktivitas ekonomi di masa depan.
"Kami menyerukan kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat, terutama di daerah-daerah terpencil, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang layak," pungkasnya.
Permasalahan ADB menjadi salah satu dari 5 gangguan kesehatan terbesar pada anak selain permasalahan gigi, gizi hingga keterlambatan perkembangan anak.
Kondisi anemia pada ibu hamil berdampak langsung pada meningkatnya risiko bayi lahir prematur, stunting, hingga kematian ibu saat melahirkan.
PARA tidak mengetahui mengapa wanita tersebut tidak kunjung sembuh setelah diberi obat untuk anemia dan infeksi bakteri di perutnya, saat endoskopi cacing tambang ditemukan di usus kecilnya
Cegah anemia saat puasa dengan pola makan sehat! Konsumsi makanan tinggi zat besi, vitamin C, dan hindari aktivitas berat agar tubuh tetap bugar selama Ramadan.
Anemia akibat kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, lemas, dan sulit berkonsentrasi.
Anemia dapat menghambat tumbuh kembang remaja karena oksigen tidak akan sampai ke seluruh jaring tubuh yang sedang bertumbuh.
Makanan siap saji yang dimasak dalam jumlah besar memiliki tingkat risiko tinggi terhadap kontaminasi, terutama oleh mikroorganisme patogen.
PENDIRI Mayapada Group sekaligus Komisaris Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk, Dato' Sri Tahir, menghadiri pertemuan khusus bersama Presiden Prabowo Subianto dan Bill Gates
SANITASI yang baik mencegah potensi risiko penyakit akibat lingkungan yang buruk dan makanan yang tidak layak konsumsi. Hal ini diterapkan oleh petugas yang melayani jemaah haji asal Indonesia
SUB Holding PTPN IV PalmCo tengah membangun 7 fasilitas air bersih di berbagai daerah terpencil di Indonesia sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
SANITASI masih menjadi masalah di Kabupaten Dompu, NTB. Terdapat 6.938 kepala keluarga (KK) yang hidup dengan jamban tidak layak. Angka tersebut setara dengan 10,83% dari jumlah KK Dompu
LAYAR lebar kembali kedatangan film horor baru. Sepekan jelang bulan Ramadan, sebuah film horor berjudul Desa Mati The Movie diluncurkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved