Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PSIKOLOG pendidikan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Prof Rose Mini Agoes Salim menyarankan para orangtua membekali anak dengan panduan dalam menggunakan media sosial, yang kini dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan menjadi tempat peredaran konten positif maupun negatif.
Rose Mini menyampaikan bahwa konten dan komentar negatif di platform media sosial bisa memicu stres hingga depresi.
Paparan konten negatif di platform media sosial juga bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.
Baca juga : Strategi Memastikan Keamanan Anak dalam Penggunaan Media Sosial
"Kadang ada orang yang mengunggah sesuatu di media sosial, lalu ada anak-anak yang (melihat) belum mampu untuk mengelola emosinya dan bisa buat mereka stres, artinya anak itu belum siap menggunakan media sosial," kata Rose Mini, dikutip Selasa (17/9).
"Makanya kenapa dikasih batasan usia, itu untuk melihat kesiapannya, bukan usianya tapi kesiapannya dalam menggunakan media sosial," tambahnya.
Para orangtua, menurut dia, sebaiknya mempertimbangkan kematangan emosional dan kemampuan anak dalam menyikapi hal-hal negatif yang berpeluang muncul di media sosial dalam memberikan izin kepada anak untuk menggunakan platform tersebut.
Baca juga : Lindungi Hak Privasi Anak dengan Pahami Aturan Bermain Medsos
"Saat menggunakan media sosial, konsekuensi yang harus ditanggung adalah siap kalau misalnya ada pro dan kontra, bagaimana cara menyikapinya, itu penting," ujar Rose Mini.
Rose Mini mengemukakan orangtua boleh saja mengizinkan anak menggunakan platform media sosial untuk keperluan tertentu, misalnya untuk mendukung pelaksanaan tugas atau kegiatan sekolah.
Namun, ia melanjutkan, pemberian izin tersebut mesti disertai dengan bekal pengetahuan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menggunakan media sosial.
Baca juga : Ini Risiko Anak Gunakan Media Sosial Sejak Dini
Dia juga menyarankan para orangtua sebisa mungkin berusaha mengawasi penggunaan media sosial anak, misalnya dengan menghubungkan akun media sosial anak di ponsel orangtua untuk memudahkan pemantauan.
"Anak kecil, SD atau SMP, memang banyak yang memiliki akun media sosial, dan seharusnya masih dalam bimbingan orangtua supaya masih bisa dicek konten yang dilihat itu apa," ungkap Rose Mini.
"Kalau dia punya handphone, connected juga ke bapak dan ibunya supaya kalau dia buka sesuatu harus mendapat izin dari orangtua," imbuhnya.
Dia juga menyarankan para orangtua untuk membatasi penggunaan gawai anak dan hanya mengizinkan anak menggunakannya sesuai keperluan. (Ant/Z-1)
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Pada usia anak-anak, sebaiknya gim yang diberikan bersifat edukatif yang ringan, seperti puzzle, gim bahasa, atau gim strategi dasar yang dapat melatih konsentrasi dan logika.
Gim online atau produk elektronik yang lain memiliki dampak yang serius bagi beragam aspek perkembangan anak sejak dini, terutama jika terpapar secara berlebihan dan tidak sesuai usia.
Orangtua perlu membangun komunikasi dalam diskusi yang terbuka, tidak menghakimi, dan tidak langsung marah saat mengetahui anak mencoba merokok.
Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi publik, tetapi juga memfasilitasi jembatan langsung antara masyarakat dan ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved