Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PULUHAN anak balita yang didampingi ibu dan pendamping duduk bersama di ruangan di area kantor Kepala Desa Gendayakan di Paranggupito, Wonogiri. Di hadapan mereka nampak kotak makan yang warnanya seragam, ungu, dengan menu lauk pauk dan sayur. Ada pula potongan melon. Mereka sedang makan bersama.
Di tengah keramaian, seorang anak balita sedang asyik duduk menghadap kotak makannya. Sambil mengamati anak-anak lain, ia menyendok nasi dan lauk, memasukkan ke mulutnya. Kemudian, tangannya meraih brokoli yang ada di kotak makan. Haap...brokoli habis dalam tiga kali gigitan.
Di sudut yang lain, seorang anak terlihat lahap menikmati sate melon: buah melon yang dipotong kecil-kecil kemudian ditusuk dengan tusuk dari bambu yang sudah dihaluskan.
Baca juga : Faktor Ekonomi jadi Pengaruh Besar Permasalahan Gizi di Rumah Tangga
Hal tersebut menjadi pemandangan umum dalam acara monitoring dan evaluasi (monev) Sosialisasi dan Edukasi Konsumsi Pangan B2SA yang digelar Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah.
Direktur Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan Rinna Syawal berbincang dengan warga yang menjadi penerima manfaat Program Rumah Pangan B2SA.
"Ingat ibu-ibu, setiap kali memberi makan pada anak, isinya harus bervariasi. Pertama, harus ada karbohidrat. Boleh nasi, boleh tiwul, nggak harus nasi. Kemudian harus ada sayur, apapun sayurnya. Bunga pepaya boleh, daun singkong boleh, yang penting bisa dikunyah anaknya," kata Rinna.
Baca juga : Bapanas Luncurkan Genius 2024 sebagai Bekal Menuju Indonesia Emas
Ia melanjutkan, makanan untuk anak harus ada lauk, bisa berupa telur, ikan dan tidak harus daging yang harganya mahal. "Jangan lupa buah, pisang atau pepaya," ujarnya.
Makanan B2SA atau beragam, bergizi, seimbang dan aman. "Jika ibu memberi anak sayur bayam, telur, nasi, buah apel, ini termasuk B2SA. Tidak harus mahal," lanjutnya.
B2SA merupakan pola makan sekaligus bentuk intervensi untk mengatasi anak stunting, gizi buruk, gizi kurang, ibu hamil dan ibu menyusui di daerah rentan rawan pangan. Program intervensi ini ditujukan untuk PKK setempat dengan seorang kader pendamping.
Baca juga : Berdayakan Orangtua dan Guru untuk Identifikasi Masalah serta Cara Mengatasi Malnutrisi
"Kami mengucapkan terima kasih pada Bapanas dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng dengan adanya program B2SA ini. Untuk mempersiapkan generasi mendatang, kita mengupayakan kecukupan pangan, dengan kecukupan pangan, memenuhi kriteria B2SA, masyarakat bisa sehat dan ini menopang sekali semua hal," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri Sutardi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Gendayakan Heri Sutopi mengatakan program B2SA tersebut sangat membantu masyarakat di daerahnya. "Ini sangat membantu, terbukti dari stunting kita awalnya 16 sekarang tinggal 5 anak, sekarang tiga. Dari 40 anak yang kita beri asupan gizi dari B2SA, dari data, setiap bulan ada peningkatan drastis. Program ini memang sangat membantu. Sisi positifnya, akan meningkatkan kesehatan anak sekaligus meringankan beban orang tua," kata Heri.
Program ini direncanakan akan berjalan hingga 55 kali pemberian makanan, sebanyak tiga kali seminggu hingga November mendatang. Penerima manfaat terdiri atas 41 orang yakni tiga anak stunting, satu ibu hamil, lima ibu menyusui, dan 32 balita dengan status gizi kurang. (H-2)
FIFA dan AFC harus campur tangan karena itu keputusan buruk yang berdampak serius pada kehidupan dan karier sekitar 700 pesepak bola profesional di Indonesia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta menetapkan pasangan Pramono-Rano jadi pemenang Pilkada Jakarta
KEPOLISIAN dinilai penuh kehati-hatian dalam penanganan kasus penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy Satrio, anak Rafael Alun Trisambodo, bekas pegawai Ditjen Pajak
Polda Metro Jaya membantah ada intervensi dalam penanganan kasus dugaan penipuan yang dilakukan Si Kembar.
apabila intervensi dilakukan langsung pada anak stunting maka diperlukan biaya besar dan belum tentu anak yang diintervensi tingkat kepulihannya bisa kembali.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengampanyekan zero new stunting.
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Mencuci tangan pakai sabun berperan penting untuk menghindarkan si kecil dari stunting. Bagaimana kaitan stunting dengan cuci tangan? Mari simak penjelasannya.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved