Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BERDASARKAN data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 2023 lalu, prevalensi kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat dibandingkan jumlah diabetes pada anak di tahun 2010.
IDAI mencatat, ada 1.645 anak dengan diabetes melitus yang tersebar di 13 kota di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Semarang, Yogyakarta, Solo, Denpasar, Palembang, Padang, Medan, Makassar, dan Manado.
Kondisi tersebut tentu penting bagi orangtua untuk memperhatikan komposisi gula yang terkandung dalam makanan atau minuman anak. Lantas, berapa kiranya takaran gula yang pas untuk dikonsumsi anak?
Baca juga : Anak Bisa Dikenalkan dengan Cita Rasa Manis Gula, Ini Tips dari Pakar Gizi
Dokter Spesialis Anak Lucky Yogasatria, mengatakan dalam sehari anak usia 5 tahun, maksimal hanya mengonsumsi 45 gram gula dan alangkah lebih baik kurang dari jumlah tersebut untuk menjaga kesehatan anak.
“Anak usia 5 tahun itu batas konsumsinya adalah sekitar 10 persen dari total kalori, artinya kalau anak usia 5 tahun itu mungkin (maksimal) sekitar 45 gram dalam satu hari,” kata lucky dalam unggahannya di Instagram, dikutip Minggu (15/9).
Jika membandingkan dengan minuman kemasan yang beredar di pasaran, di mana rata-rata minuman kemasan berukuran 250 ml mengandu 20-25 gram gula, dapat diartikan dalam satu hari anak dilarang mengonsumsi minuman kemasan lebih dari satu kotak.
Baca juga : Ini Tips Mengurangi Konsumsi Gula pada Anak
“Saat teh kemasan (250ml) itu mengndung sekitat 20 gram gula. Bayangkan kalau anak minum 2-3kali sehari. Ini lah yang bisa menganggu kesehatan anak di masa depan. Seperti gagal ginjal, diabetes dan lainnya,” ucap Lucky.
Karenannya, Dokter yang berdomisili di Bali itu mewanti-wanti kepada orang tua tidak harus berhari-hati saat memberikan makanan dan minuman kepada anak.
“karenanya jangan lupa baca table komposisi di setiap makanan atau mimuman yang kita kasih ke anak kita,” tukasnya. (S-1)
Konsumsi gula pada anak menjadi perhatian utama karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan. Selama masa pertumbuhan, anak-anak cenderung menyukai makanan manis
Langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua agar anak bisa mengenal cita rasa manis dari gula yang aman ialah dengan membiasakan konsumsi pangan dari sumbernya secara langsung.
Pentingnya bagi orang tua mengetahui perbedaan berbagai jenis gula seperti gula alami, gula tambahan dan gula bebas. Hal itu akan memengaruhi kualitas gula dalam tubuh.
Kelebihan gula juga dapat menyebabkan depresi dan perilaku antisosial, menyebabkan gangguan hormonal terutama saat akil balig
Target penelitian menghasilkan prototipe aplikasi mobile intervensi pengetahuan tentang penurunan konsumsi gula, garam, dan lemak pada remaja perkotaan.
Secara kimia, gula dapat terdiri dari satu atau beberapa molekul gula yang disebut monosakarida seperti glukosa dan fruktosa atau disakarida seperti sukrosa
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Dalam istilah ilmiah, gula merupakan sakarida, terutama glukosa, fruktosa, dan sukrosa, yang mudah diserap dan digunakan oleh tubuh.
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved