Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KONSUMSI gula pada anak menjadi perhatian utama karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan. Selama masa pertumbuhan, anak-anak cenderung menyukai makanan manis seperti kue, biskuit, dan minuman kemasan.
Namun, asupan gula berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, dan gangguan tumbuh kembang.
Oleh karena itu, memahami batas aman konsumsi gula serta langkah pencegahannya sangat penting bagi orang tua.
Berdasarkan rekomendasi dari American Heart Association (AHA), anak usia 2–18 tahun sebaiknya membatasi konsumsi gula tambahan hingga tidak lebih dari 25 gram atau sekitar 6 sendok teh per hari.
Anak di bawah usia 2 tahun bahkan dianjurkan untuk menghindari konsumsi gula tambahan sepenuhnya. Selain itu, asupan minuman manis pada anak sebaiknya dibatasi hingga 240 ml per minggu.
Rekomendasi ini muncul dari penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.
Ketiga kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.
Gula tambahan sering ditemukan dalam makanan olahan, minuman bersoda, dan jus kemasan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, makanan ini dapat menyebabkan:
Akibat kebiasaan menjaga kebersihan gigi yang kurang baik.
Disebabkan oleh terganggunya fungsi otak yang optimal.
Yang dapat membatasi aktivitas fisik dan menurunkan kepercayaan diri.
Berdampak pada kesehatan jangka panjang, seperti kerusakan saraf dan gangguan fungsi ginjal.
Membatasi konsumsi gula pada anak merupakan langkah awal menuju gaya hidup sehat. Selain itu, orang tua perlu menjadi teladan dengan menjalani pola hidup sehat, seperti:
1. Menyediakan makanan bernutrisi seimbang.
2. Berolahraga secara rutin bersama anak.
3. Membiasakan makan bersama keluarga untuk mempererat hubungan dan mendukung kebiasaan makan yang baik.
Dalam memilih susu untuk anak, orang tua perlu memastikan bahwa susu tersebut rendah gula dan mengandung nutrisi penting seperti:
1. DHA (docosahexaenoic acid)
Mendukung perkembangan otak dan kemampuan kognitif.
2. Beta glucan
Menguatkan tulang dan meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Vitamin B kompleks
Mendukung metabolisme tubuh, menjaga kesehatan saraf, dan melancarkan peredaran darah.
4. Prebiotik (seperti PDX-GOS)
Menjaga kesehatan saluran cerna dengan mendukung bakteri baik.
5. Zinc
Membantu pertumbuhan anak dan melindungi tubuh dari infeksi.
Dengan menerapkan pola makan yang sehat sejak dini, anak tidak hanya mendapatkan asupan gizi yang seimbang tetapi juga membangun preferensi rasa yang lebih baik di masa depan.
Pengendalian konsumsi gula pada anak tidak hanya mencegah berbagai penyakit, tetapi juga menciptakan fondasi gaya hidup sehat yang mendukung kesejahteraan anak secara keseluruhan. (Z-10)
Sumber
Konsumsi gula secara berlebihan dan tidak mengatur pola makan yang sehat juga bisa menyebabkan timbulnya beberapa penyakit yang bisa mengancam kesehatan tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan di atas kapal, tim menemukan sebanyak 500 karung beras dengan total berat sekitar 5 ton serta 400 pak gula pasir seberat 14,6 ton.
Gula bisa berasal dari bahan alami (seperti buah, madu, dan tebu) atau buatan (seperti pemanis sintetis).
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Menurut peraturan tentang konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL), batas harian gula adalah 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan.
RAMADAN identik dengan mengonsumsi kurma karena tradisi mengonsumsi kurma. Ada beberapa jenis kurma yang dijual di pasaran yang dilapisi dengan gula.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved