Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

​​​​​​​Dilema Tembakau, Antara Hajat Hidup Petani dan Masalah Kesehatan

M. Iqbal Al Machmudi
12/9/2024 18:49
​​​​​​​Dilema Tembakau, Antara Hajat Hidup Petani dan Masalah Kesehatan
Pedagang menata rokok yang dijual di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten(ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus)

 

REGULASI terkait tembakau selalu sulit untuk diputuskan karena menyangkut hajat jutaan petani dan masalah kesehatan jutaan masyarakat.

Baca juga : Asosiasi Petani Tembakau Desak Menkes Kaji Ulang RPMK

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan dampak produk tembakau seperti rokok maupun rokok elektrik berdampak pada jutaan orang yang meninggal dunia dan tembakau suka tidak suka berdampak pada kesehatan. Bahkan berdasarkan penelitian 80% penyakit jantung diakibatkan oleh rokok.

"Dampak yang luar biasa Rp200-300 triliun bahwa petani tembakau industri rokok itu aset nasional maka jika ada kebijakan berimplikasi pada industri maka petani dan pekerja pun terdampak," kata Rahmad di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9).

Sehingga ketika membuat aturan ia mengharuskan adil dari sisi industri, petani, pekerja, keluarga, dan kesehatan masyarakat.

Baca juga : DPR Kritisi Kebijakan Kemasan Polos Tanpa Merek untuk Produk Tembakau

"Kita harus seimbang kalau memunculkan dampak wajar tetapi jangan sampai menimbulkan suatu yang bergejolak. Jika dibandingkan dengan kebijakan negara lain juga tidak bisa. Ia mencontohkan seperti kebijakan rokok dari Singapura yang membatasi masyarakatnya untuk merokok. Hal itu bisa terwujud di Singapura karena disana tidak memiliki petani," ungkapnya.

Ia mengajak semua pihak termasuk pemerintah ketika membuat aturan kebijakan yang melibatkan hajat hidup orang banyak harus dimulai tidak hanya satu sudut pandang kesehatan.

"Kita lihat faktor yang utama karena sudah kesehatan banyak sebabkan kematian tapi juga sudah menimbulkan penyakit yang lain tetapi juga harus mengerti jangan sampai ketika ini kebijakan industrinya banyak yang PHK itu kan juga ancaman," pungkasnya. (Iam/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya