Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AHLI kardiologi anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Sarah Rafika Nursyirwan, mengatakan anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) tetap harus melakukan imunisasi untuk mencegah infeksi berulang, salah satunya pneumonia.
"Nggak hanya anak normal yang penting apalagi PJB karena dia berisiko infeksi paru berulang, nggak hanya saluran napas atas tapi lebih ke bawah lebih berat yaitu radang paru atau pneumonia," kata Sarah, dikutip Senin (9/9).
Sarah mengatakan anak dengan PJB tidak mempunyai kontra indikasi saat melakukan imunisasi, artinya harus tetap diberikan seperti pada anak sehat lainnya.
Baca juga : Kasus Pneumonia pada Anak Tinggi, Perlu Upaya Konkret Wujudkan Generasi Emas
Imunisasi yang diberikan harus lengkap, utamanya PCV, DPT, dan rotavirus. Sarah juga mengatakan jika imunisasi tertinggal harus segera
dikejar sampai lengkap agar tidak memberatkan kondisi penyakit mereka.
"Kalau dia terlambat perlu di-catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya," ucap Sarah.
Penyakit jantung bawaan sering kali ditemukan pada bayi baru lahir dengan faktor risiko keturunan dari orangtua atau ada saudara kandung yang terkena PJB sebelumnya.
Baca juga : Diare Penyebab Kematian Tertinggi Anak setelah Pneumonia
Biasanya bayi baru lahir dengan PJB ada gejala sesak nafas, menyusu yang sering terputus karena cepat lelah dan berkeringat.
PJB juga bisa ditemukan pada anak yang lebih besar karena tidak memiliki gejala spesifik dari bayi, biasanya ditemui secara tidak sengaja ketika imunisasi atau saat pemeriksaan dokter karena diare.
"Dicek ternyata ada bising jantung jadi ditemukan secara accidental, waktu dievaluasi lebih lanjut dari EKG, ronsen toraks, USG Ekokardiografi ternyata ada jantung bawaan bisa saja ketemu seperti itu," katanya.
Adapun tanda anak mengalami penyakit jantung bawaan yang harus menjadi perhatian orangtua adalah ada indikasi bagian tubuh punggung, mulut, lidah yang membiru, serta saturasi oksigen di bawah 95%. (Ant/Z-1)
Berdasarkan data terbaru IDAI tahun 2024, sekitar 50 ribu bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan setiap tahunnya, dengan 12 ribu kasus di antaranya tergolong kritis.
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan kondisi serius yang sering kali ditemukan pada anak sejak lahir. Orangtua perlu waspada terhadap sejumlah gejala.
Kemenkes menyebut FKTP telah menyediakan skrining Penyakit jantung bawaan (PJB) yang diharapkan masyarakat bisa memaksimalkan fasilitas yang ada agar mendapat pelayanan utama atau rujukan.
PENYAKIT jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sayangnya, jumlah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah masih minim dan jauh dari target.
Teknik intervensi jantung memungkinkan penanganan beberapa jenis penyakit jantung dilakukan tanpa pembedahan. TeknikĀ ini memberi banyak manfaat bagi pasien.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved