Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AHLI kardiologi anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Sarah Rafika Nursyirwan, mengatakan anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) tetap harus melakukan imunisasi untuk mencegah infeksi berulang, salah satunya pneumonia.
"Nggak hanya anak normal yang penting apalagi PJB karena dia berisiko infeksi paru berulang, nggak hanya saluran napas atas tapi lebih ke bawah lebih berat yaitu radang paru atau pneumonia," kata Sarah, dikutip Senin (9/9).
Sarah mengatakan anak dengan PJB tidak mempunyai kontra indikasi saat melakukan imunisasi, artinya harus tetap diberikan seperti pada anak sehat lainnya.
Baca juga : Kasus Pneumonia pada Anak Tinggi, Perlu Upaya Konkret Wujudkan Generasi Emas
Imunisasi yang diberikan harus lengkap, utamanya PCV, DPT, dan rotavirus. Sarah juga mengatakan jika imunisasi tertinggal harus segera
dikejar sampai lengkap agar tidak memberatkan kondisi penyakit mereka.
"Kalau dia terlambat perlu di-catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya," ucap Sarah.
Penyakit jantung bawaan sering kali ditemukan pada bayi baru lahir dengan faktor risiko keturunan dari orangtua atau ada saudara kandung yang terkena PJB sebelumnya.
Baca juga : Diare Penyebab Kematian Tertinggi Anak setelah Pneumonia
Biasanya bayi baru lahir dengan PJB ada gejala sesak nafas, menyusu yang sering terputus karena cepat lelah dan berkeringat.
PJB juga bisa ditemukan pada anak yang lebih besar karena tidak memiliki gejala spesifik dari bayi, biasanya ditemui secara tidak sengaja ketika imunisasi atau saat pemeriksaan dokter karena diare.
"Dicek ternyata ada bising jantung jadi ditemukan secara accidental, waktu dievaluasi lebih lanjut dari EKG, ronsen toraks, USG Ekokardiografi ternyata ada jantung bawaan bisa saja ketemu seperti itu," katanya.
Adapun tanda anak mengalami penyakit jantung bawaan yang harus menjadi perhatian orangtua adalah ada indikasi bagian tubuh punggung, mulut, lidah yang membiru, serta saturasi oksigen di bawah 95%. (Ant/Z-1)
Berdasarkan data terbaru IDAI tahun 2024, sekitar 50 ribu bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan setiap tahunnya, dengan 12 ribu kasus di antaranya tergolong kritis.
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) merupakan kondisi serius yang sering kali ditemukan pada anak sejak lahir. Orangtua perlu waspada terhadap sejumlah gejala.
Kemenkes menyebut FKTP telah menyediakan skrining Penyakit jantung bawaan (PJB) yang diharapkan masyarakat bisa memaksimalkan fasilitas yang ada agar mendapat pelayanan utama atau rujukan.
PENYAKIT jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sayangnya, jumlah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah masih minim dan jauh dari target.
Teknik intervensi jantung memungkinkan penanganan beberapa jenis penyakit jantung dilakukan tanpa pembedahan. TeknikĀ ini memberi banyak manfaat bagi pasien.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved