Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dokter Spesialis Jantung Minim, Nasib Anak Penderita Penyakit Jantung Bawaan Terancam

M Iqbal Al Machmudi
30/1/2025 17:12
Dokter Spesialis Jantung Minim, Nasib Anak Penderita Penyakit Jantung Bawaan Terancam
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah).(Dok. MI)

PENYAKIT jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sayangnya, jumlah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah masih minim dan jauh dari target.

Saat ini pasien kardiovaskular dan pembuluh darah yang terdata mencapai 500 ribu. Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini masih banyak yang belum terdata dan lebih dari 500 ribu orang dengan penyakit kardiovaskular.

"Yang paling banyak kasusnya enggak usah dibedah. Tapi bisa dipasang ring istilahnya. Ada juga yang lebih kompleks dengan bedah jantung masalah katup sehingga perlu dilakukan bypass atau dibuka dibuat jalur jantung baru," kata Budi di Jakarta, Kamis (30/1).

Ia meyakini jika rumah sakit daerah bisa melakukan pembedahan jantung yang baik maka penanganan penyakit jantung di daerah juga semakin lebih baik.

"Maunya kita semua provinsi harus bisa bypass. Kemudian yang lebih susah dari bypass itu yang bedah jantung anak, karena jantungnya kecil. Padahal 15 ribu anak-anak harus dioperasi setiap tahun," ujar dia.

Dari 4,8 juta bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan (PJB) terdapat 15 ribu harus dioperasi. Operasi jantung terbuka kini bisa dilakukan 4.900 anak dilakukan operasi. Sisanya 9.000 meninggal.

"Kita kekurangan dokter. Kita juga tidak punya keahlian dokter yang ada. Itu harus dipercepat pendidikannya. Karena 9.000 meninggal. Nggak bisa nunggu," pungkasnya. (Z-9)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya