Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Target 2026 Semua Provinsi Bisa Melayani Penyakit Jantung, FKTP Skrining PJB

M Iqbal Al Machmudi
12/2/2025 18:39
 Target 2026 Semua Provinsi Bisa Melayani Penyakit Jantung, FKTP Skrining PJB
Ilustrasi, anak dengan kondisi penyakit jantung bawaan (PJB).(Dok. Freepik)

KEPALA Biro Komunikasi dan Pelayanan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman mengatakan fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) telah menyediakan skrining Penyakit jantung bawaan (PJB) yang diharapkan masyarakat bisa memaksimalkan fasilitas yang ada agar mendapat pelayanan utama atau rujukan.

"Sejak tahun 2023, Indonesia mulai mengembangkan program skrining penyakit jantung bawaan kritis di FKTP. Bayi dengan hasil skrining positif atau suspek penderita penyakit jantung bawaan kritis akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan tes konfirmasi dan tatalaksana sesuai dengan kondisinya. Bila diperlukan tatalaksana bedah, maka memerlukan instalasi pelayanan bedah jantung," kata Aji saat dihubungi, Rabu (12/2).

Pada saat ini terdapat 107 kabupaten/kota yang mampu memberikan layanan cathlab dan 24 provinsi yang mampu melakukan bedah jantung terbuka. Kementerian Kesehatan sedang kebut untuk meningkatkan ketersediaan alat kesehatan dan infrastruktur, memenuhi kebutuhan dokter spesialis dan nakes lainnya serta  penguatan sistem rujukan yang dari FKTP ke Rumah Sakit rujukan.

"Ditargetkan pada tahun 2026 semua provinsi memiliki layanan untuk tatalaksana penyakit jantung," ujarnya.

Penyakit jantung bawaan (PJB) disebabkan oleh kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang ditemukan sejak bayi dilahirkan. Kelainan ini terjadi pada saat janin berkembang dalam kandungan. Sejauh ini, penyebab PJB belum diketahui secara pasti.

"Beberapa penelitian menyebutkan bahwa risiko penyakit jantung bawaan pada bayi meningkat akibat paparan rokok saat kehamilan baik ibu perokok aktif maupun pasif, konsumsi obat-obatan tertentu, infeksi pada kehamilan, diabetes melitus, dan sindrom atau kelainan genetik tertentu, seperti down syndrome," ujar dia.

Pembentukan jantung terjadi di masa awal kehamilan dan hampir selesai pada masa 4 minggu setelah pembuahan, yaitu saat ibu sering kali baru menyadari kehamilannya. Untuk itu, penting bagi setiap Ibu untuk menjaga kesehatan dan asupan nutrisi saat mempersiapkan dan selama periode kehamilan. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya