Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lansia Diingatkan Agar Waspadai Defisiensi Vitamin B12

Basuki Eka Purnama
05/9/2024 09:23
Lansia Diingatkan Agar Waspadai Defisiensi Vitamin B12
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, Rozana Nurfitri Yulia, menyampaikan orang berusia 60 tahun ke atas atau lansia didapati sering mengalami defisiensi vitamin B12 dan D.

"Jadi vitamin B12 ini memang berkurang dalam tubuh manusia karena faktor intrinsik yang menyerap vitamin B12 yang umumnya ada di lambung. Jadi, kalau itu berkurang karena faktor usia, suplementasi adalah solusinya," kata Rozana dalam diskusi daring, Rabu (4/9).

Lansia dapat mengalami defisiensi vitamin B12 karena kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin B12 sudah menurun, atau mengonsumsi obat-obatan yang dapat mengganggu penyerapan vitamin, atau mengalami masalah kesehatan yang menyebabkan penurunan kemampuan lambung dan usus kecil dalam menyerap nutrisi.

Baca juga : Vitamin B dan D Efektif Atasi Gangguan Saraf pada Penderita Diabetes

Rozana mengatakan kekurangan vitamin B12 biasanya terdeteksi saat pasien lansia berkonsultasi dengan dokter saraf.

Defisiensi vitamin B12 pada lansia antara lain berisiko menyebabkan anemia, gangguan kognitif, dan gangguan syaraf.

Rozana menyampaikan bahwa defisiensi vitamin D juga sering terjadi pada lansia. Defisiensi vitamin D bisa terjadi karena penurunan
kemampuan sintesis dan penyerapan vitamin D, penuaan kulit, dan kurang paparan sinar matahari.

Baca juga : Fungsi Organ Menurun Pengaruhi Kemampuan Makan dan Kebutuhan Nutrisi Lansia

"Ada penyebab lain yang menyebabkan orang Indonesia umumnya mengalami defisiensi vitamin D seperti gangguan sintesis vitamin D di kulit, dan metabolisme vitamin D ada di ginjal, itu diberikan vitamin D3 aktif," katanya.

Vitamin D berperan penting dalam homeostasis kalsium dan fosfat darah yang mendukung fungsi metabolisme tubuh, transmisi neuromuskular, dan mineralisasi tulang. 

Kekurangan vitamin ini dapat memicu masalah metabolisme dan menimbulkan gangguan kesehatan yang lain.

Baca juga : Ini Penurunan Fungsi Organ yang Umum Terjadi pada Lansia

Rozana menyampaikan mengonsumsi lima porsi buah dan sayur dengan lima warna berbeda dapat menurunkan risiko defisiensi vitamin pada lansia.

Selain penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin, sayur dan buah juga baik untuk melatih kemampuan pasien lansia pascastroke dalam mengunyah.

Lansia berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena konsumsi makanannya menurun atau gangguan mekanisme penyerapan tubuh. Suplemen vitamin dan mineral dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini.

Rozana menyampaikan lansia dapat diberi suplemen vitamin B12 dan D. Suplemen vitamin E dan C umumnya tidak diperlukan, karena biasanya
sudah terpenuhi dari makanan yang dikonsumsi. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya