Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, Rozana Nurfitri Yulia, menyampaikan orang berusia 60 tahun ke atas atau lansia didapati sering mengalami defisiensi vitamin B12 dan D.
"Jadi vitamin B12 ini memang berkurang dalam tubuh manusia karena faktor intrinsik yang menyerap vitamin B12 yang umumnya ada di lambung. Jadi, kalau itu berkurang karena faktor usia, suplementasi adalah solusinya," kata Rozana dalam diskusi daring, Rabu (4/9).
Lansia dapat mengalami defisiensi vitamin B12 karena kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin B12 sudah menurun, atau mengonsumsi obat-obatan yang dapat mengganggu penyerapan vitamin, atau mengalami masalah kesehatan yang menyebabkan penurunan kemampuan lambung dan usus kecil dalam menyerap nutrisi.
Baca juga : Vitamin B dan D Efektif Atasi Gangguan Saraf pada Penderita Diabetes
Rozana mengatakan kekurangan vitamin B12 biasanya terdeteksi saat pasien lansia berkonsultasi dengan dokter saraf.
Defisiensi vitamin B12 pada lansia antara lain berisiko menyebabkan anemia, gangguan kognitif, dan gangguan syaraf.
Rozana menyampaikan bahwa defisiensi vitamin D juga sering terjadi pada lansia. Defisiensi vitamin D bisa terjadi karena penurunan
kemampuan sintesis dan penyerapan vitamin D, penuaan kulit, dan kurang paparan sinar matahari.
Baca juga : Fungsi Organ Menurun Pengaruhi Kemampuan Makan dan Kebutuhan Nutrisi Lansia
"Ada penyebab lain yang menyebabkan orang Indonesia umumnya mengalami defisiensi vitamin D seperti gangguan sintesis vitamin D di kulit, dan metabolisme vitamin D ada di ginjal, itu diberikan vitamin D3 aktif," katanya.
Vitamin D berperan penting dalam homeostasis kalsium dan fosfat darah yang mendukung fungsi metabolisme tubuh, transmisi neuromuskular, dan mineralisasi tulang.
Kekurangan vitamin ini dapat memicu masalah metabolisme dan menimbulkan gangguan kesehatan yang lain.
Baca juga : Ini Penurunan Fungsi Organ yang Umum Terjadi pada Lansia
Rozana menyampaikan mengonsumsi lima porsi buah dan sayur dengan lima warna berbeda dapat menurunkan risiko defisiensi vitamin pada lansia.
Selain penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin, sayur dan buah juga baik untuk melatih kemampuan pasien lansia pascastroke dalam mengunyah.
Lansia berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena konsumsi makanannya menurun atau gangguan mekanisme penyerapan tubuh. Suplemen vitamin dan mineral dapat diberikan untuk mengatasi masalah ini.
Rozana menyampaikan lansia dapat diberi suplemen vitamin B12 dan D. Suplemen vitamin E dan C umumnya tidak diperlukan, karena biasanya
sudah terpenuhi dari makanan yang dikonsumsi. (Ant/Z-1)
Temukan 5 vitamin penting yang dapat membantu menjaga kesehatan ginjal secara alami. Dapatkan informasi lengkap tentang manfaat, sumber alami, dan tips aman konsumsinya di sini.
Konsumsi vitamin D3 secara teratur dapat membantu menunda penuaan biologis hingga tiga tahun dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.
Vitamin alami diperoleh dari sumber makanan utuh seperti tumbuhan dan hewan. Sementara vitamin sintetis dibuat di laboratorium melalui proses kimia untuk meniru struktur kimia vitamin alami.
Vitamin yang disarankan untuk ibadah haji ini adalah vitamin yang dapat menjadi booster untuk stamina dan juga daya tahan tubuh, seperti vitamin C, vitamin D, Zinc, dan juga B Kompleks.
Pikun sering terjadi saat bertambahnya usia, kondisi ini ditandai dengan mengalami kehilangan daya ingat terhadap peristiwa yang terjadi.
Untuk menjaga kesuburan, pria disarankan menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi vitamin penting seperti vitamin D, C, dan E.
Berdasarkan hasil dari penelitiannya, kelompok dengan terapi tambahan vitamin D menunjukkan perbaikan nyeri yang lebih signifkan.
Orang yang kekurangan vitamin D jarang menunjukkan gejala yang spesifik, bahkan merasa sehat-sehat saja.
Defisiensi mikronutrien tertentu bisa menyebabkan masalah kesehatan termasuk hidden hunger yang merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi atau malnutrisi pada anak.
Kekurangan vitamin D bisa terjadi di negara tropis seperti Indonesia meski sinar matahari ada sepanjang hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved