Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
DEFISIENSI vitamin D bisa terjadi pada semua kelompok usia dan dapat mengganggu aktivitas karena menyebabkan seseorang mudah lelah. Berdasarkan riset Sakatonik Group, diketahui 5 dari 10 orang Indonesia kekurangan vitamin D dan hanya 14 persen orang yang sadar hal tersebut.
"Defisiensi vitamin D adalah kekurangan vitamin D dalam tubuh yang bisa menimpa semua kelompok usia mulai dari anak-anak hingga lansia. Kekurangan vitamin D bisa terjadi di negara tropis seperti Indonesia meski sinar matahari ada sepanjang hari," kata Health Practitioner Klikdokter dr Devia Irine Putri dalam dialog daring, beberapa waktu lalu.
Ada banyak faktor seseorang mengalami hal tersebut seperti asupan makanan vitamin D kurang, faktor usia, warna kulit, obesitas, ibu menyusui atau sedang hamil, mengidap penyakit tertentu, hingga kekurangan dari sinar matahari.
Baca juga: Orangtua Berperan Besar Bantu Anak Pahami Cara Bersosialisasi
Baca juga: Mencegah Stunting dengan Pelajari Asupan Gizi
Setiap orang berisiko kekurangan vitamin D, tapi ada kelompok yang rentan seperti orang yang tidak pernah terpapar sinar matahari. Contohnya orang yang bekerja di dalam ruangan terus menerus, pekerja yang memakai outfit tertutup, lansia, ibu hamil atau menyusui, orang yang memiliki gangguan pencernaan.
Orang yang kekurangan vitamin D jarang menunjukkan gejala yang spesifik, bahkan merasa sehat-sehat saja. Namun secara umum orang yang kekurangan vitamin D akan merasa mudah lelah, nyeri pada tulang, kram pada otot, mudah sakit, rambut rontok, penyembuhan luka yang lebih lama, dan perubahan suasana hati. "Akibatnya lebih mudah marah, cemas, cenderung lebih murung," katanya.
Devia menjelaskan vitamin D menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot dan mencegah penyakit kronis di kemudian hari seperti tekanan darah tinggi, hipertensi, kencing manis atau diabetes, hingga penyakit autoimun.
Vitamin D juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh terutama bagi lansia dan anak-anak agar bisa lebih tahan terhadap penyakit. "Kita bisa mendapatkan vitamin D dari alam yakni sinar matahari dengan rutin berjemur di pagi hari kemudian mengonsumsi makanan yang serat dan vitaminnya tinggi seperti telur, ikan, susu, keju, jamur yogurt dan sebagainya, bisa juga dari suplemen tambahan," jelasnya. (H-3)
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Regenerasi saraf merupakan proses krusial dalam pemulihan struktur dan fungsi sistem saraf setelah cedera traumatis, penyakit kronis, atau kondisi degeneratif.
Vitamin D tetap penting untuk kesehatan tulang dan fungsi otot, namun tidak terbukti efektif dalam mencegah infeksi pernapasan seperti yang sebelumnya diduga.
Studi terbaru menunjukkan konsumsi vitamin D sebagai suplemen tidak memberikan perlindungan yang bermakna secara statistik terhadap infeksi saluran pernapasan akut.
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kadar kolesterol dan, jika kadarnya tinggi, segera ambil tindakan. Selain obat-obatan, ada cara alami untuk menurunkan kolesterol.
KALSIUM dan vitamin D penting untuk kesehatan tulang. Nutrisi ini juga berperan penting dalam kesehatan otot, saraf, dan sistem kekebalan tubuh.
Lansia berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena konsumsi makanannya menurun atau gangguan mekanisme penyerapan tubuh.
Berdasarkan hasil dari penelitiannya, kelompok dengan terapi tambahan vitamin D menunjukkan perbaikan nyeri yang lebih signifkan.
Orang yang kekurangan vitamin D jarang menunjukkan gejala yang spesifik, bahkan merasa sehat-sehat saja.
Defisiensi mikronutrien tertentu bisa menyebabkan masalah kesehatan termasuk hidden hunger yang merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi atau malnutrisi pada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved