6 Tanda Kekurangan Vitamin D yang Sering Diabaikan

BELAKANGAN banyak orang kekurangan vitamin D. Hal itu karena mereka jarang terkena sinar matahari, penggunaan tabir surya berlebihan, dan konsumsi makanan yang mengandung vitamin D.

Kondisi ini sering kali tidak disadari. Padahal vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang, fungsi otot, sistem kekebalan tubuh, dan kestabilan emosi.

Masyarakat perlu mewaspadai kekurangan vitamin D, karena dapat memicu berbagai masalah kesehatan.  Disitat dari Alodokter, masalah kesehatan akibat kekurangan vitamin D seperti tulang rapuh, masalah imunitas, hingga penurunan kualitas kehidupan sehari-hari.

Baca juga : 7 Makanan Tinggi Vitamin D, Bagus Buat Imun Tubuh

Kondisi ini terjadi sangat bervariasi, tetapi umumnya berkembang dengan lambat dan tidak menunjukkan gejala yang spesifik di awal. Seiring berjalannya waktu, tubuh mulai memberikan tanda-tanda yang perlu diperhatikan.

Dampak kekurangan vitamin D pada tubuh, dapat dijelaskan melalui fungsi vitamin D itu sendiri. Vitamin D berfungsi membantu penyerapan kalsium untuk kesehatan tulang dan gigi, mendukung kerja otot, dan menstabilkan hormon yang berpengaruh pada suasana hati. 

Jika kadar vitamin D tidak mencukupi, berbagai masalah bisa muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga : Ini Manfaat Vitamin D untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Cegah Penyakit Kronis

6 Tanda Kekurangan Vitamin D

Berikut adalah enam tanda yang menunjukkan kekurangan vitamin D yang perlu diperhatikan dengan serius:

1. Mudah Merasa Lemah

Kekurangan vitamin D bisa menyebabkan rasa lelah yang berlebihan. Tubuh dapat merasa lemas meskipun sudah mendapatkan cukup istirahat. Pasalnya vitamin D berkontribusi pada metabolisme energi yang memengaruhi energi tubuh.

2. Nyeri pada Otot dan Tulang

Fungsi utama dari Vitamin D ialah membantu penyerapan kalsium untuk kekuatan tulang. Jika kadar vitamin D tidak mencukupi, baik tulang maupun otot dapat menjadi lebih rentan terhadap rasa sakit. Gejala ini sering dirasakan di area punggung, pinggang, atau kaki, terutama setelah melakukan aktivitas.

3. Rentan terhadap Sakit atau Infeksi

Vitamin D berperan penting dalam mendukung sistem imun. Kekurangan vitamin ini membuat tubuh lebih mudah terinfeksi, seperti flu yang seringkali terjadi. Ini menandakan bahwa sistem pertahanan tubuh melemah, akibat kadar vitamin D yang tidak cukup untuk mendukung fungsi sel-sel kekebalan.

4. Kerontokan Rambut

Kehilangan rambut yang berlebihan juga dapat menunjukkan adanya kekurangan vitamin D. Zat ini turut membantu regenerasi sel kulit dan folikel rambut. Tanpa cukup vitamin D, proses pertumbuhan rambut dapat terhambat, yang mengakibatkan kerontokan lebih banyak dari biasanya.

5. Penyembuhan Luka yang Lambat

Penyembuhan luka, membutuhkan vitamin D untuk membantu pembentukan jaringan baru. Jika kekurangan vitamin ini, luka di kulit, seperti goresan atau luka akibat benda tajam, akan sembuh lebih lama dari yang seharusnya.

6. Sering Berubah Mood

Vitamin D memiliki peran penting dalam mengatur hormon yang mempengaruhi suasana hati. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami kecemasan, kesedihan, atau perubahan mood yang mendalam. Bila dibiarkan terlalu lama akan memengaruhi  kesehatan mental.

Untuk mengatasi kekurangan vitamin D, bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana, seperti rutin berjemur di pagi hari selama 10 sampai 15 menit, terutama sebelum pukul sepuluh pagi.

Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya vitamin D, seperti ikan berlemak, kuning telur, dan susu yang difortifikasi, juga bisa membantu memenuhi kebutuhan harian.

Upaya pencegahan sangat diperlukan karena kekurangan vitamin D, biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Melakukan pemeriksaan kadar vitamin D melalui analisis darah, bisa menjadi langkah tambahan untuk memastikan kondisi kesehatan. 

Apabila terdapat gejala yang telah disebutkan, disarankan untuk segera mengunjungi tenaga medis guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kekurangan vitamin D bukanlah masalah sepele. Jika tidak ditangani, konsekuensinya dapat memengaruhi secara keseluruhan fungsi tubuh. Mengenali gejala-gejalanya sejak awal dapat menjaga kualitas hidup dan mencegah masalah kesehatan di masa mendatang. (Alodokter/Z-2)