Jumat 27 Januari 2023, 14:30 WIB

Defisiensi Mikronutrien Sebabkan Malnutrisi pada Anak

Mediaindonesia.com | Humaniora
Defisiensi Mikronutrien Sebabkan Malnutrisi pada Anak

mothersnc.com
Ilustrasi

 

Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik dr Cut Nurul Hafifah, Sp.A(K) mengatakan kekurangan atau defisiensi mikronutrien tertentu bisa menyebabkan masalah kesehatan termasuk hidden hunger yang merupakan salah satu bentuk kekurangan gizi atau malnutrisi pada anak.

"Kondisi ini terjadi ketika anak tidak mendapat asupan vitamin dan mineral esensial yang sesuai dengan kebutuhannya," kata dia melalui siaran pers Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia, Kamis (26/1).

Mikronutrien merupakan vitamin dan mineral yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak serta membantu menjaga kesehatan anak, baik fisik maupun kognitif. Vitamin dan mineral ini antara lain zat besi, kalsium, atau vitamin A, B, C, atau D.

Nurul menuturkan, berbagai vitamin dan mineral ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi enzim, hormon, dan zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.

Oleh karena itu, bila kebutuhan mikronutrien ini tidak terpenuhi, anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit serta memiliki perkembangan fisik dan kemampuan kognitif yang buruk.

Data Badan Pangan Dunia (FAO) menyebutkan, sebanyak dua miliar orang atau sekitar satu dari tiga orang mengalami defisiensi mikronutrien. Bahkan, kondisi ini sering mempengaruhi anak-anak, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak atau hingga usia dua tahun dan menyebabkan kematian lebih dari satu juta anak usia di bawah 5 tahun setiap tahunnya akibat kekurangan mikronutrien.

Ada banyak cara agar untuk memenuhi kebutuhan asupan mikronutrien pada anak, misalnya untuk memenuhi kebutuhan zat besi bisa dengan memberikan asupan protein hewani. Konsumsi protein hewani bisa sekaligus memenuhi kebutuhan zat besi anak sehingga bisa mencegah anemia bahkan stunting.

Adapun sumber makanan yang mengandung protein hewani dan zat besi dapat diperoleh dengan mudah misalnya pada daging merah, ayam, hati, ikan, dan telur.

Kemudian, untuk membantu penyerapan yang maksimal dibutuhkan kombinasi yang tepat antara protein hewani, zat besi dan vitamin C dalam menu makanan sehari-hari agar penyerapan nutrisi di dalam tubuh, terutama zat besi bisa meningkat hingga dua kali lipat.

Untuk itu, sambung Nurul, bisa dilengkapi juga dengan susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan kombinasi zat besi dan vitamin C.

"Dengan penyerapan nutrisi yang maksimal, bisa membantu anak meningkatkan pertumbuhan otak dan kemampuan belajar, pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan sensorik, serta daya tahan tubuh,” demikian kata dia. (Ant/OL-12)

Baca Juga

Ist

Ajang Prestisius IHRS 2023 Kembali Diadakan pada 19-20 Juni di Bali

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 30 Maret 2023, 05:35 WIB
Tema IHRS 2023 dengan mengusung tema ‘Redefining Human Capital: Inspiring People to Take Action’ (Mendefinisikan Kembali Sumber...
AFP/Maddie Meyer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA

Mulai Tahun Ini, Harvard Hadirkan Mata Kuliah Bahasa Indonesia

👤Meilani Teniwut 🕔Kamis 30 Maret 2023, 04:30 WIB
Mata kuliah bahasa Indonesia digelar untuk mengembangkan studi Asia Tenggara di...
Freepik

Tips Mengatur Anggaran Bukber Selama Ramadan

👤Basuki Eka Purnama 🕔Kamis 30 Maret 2023, 04:15 WIB
Menghadiri undangan bukber memang menyenangkan. Namun, jika tidak waspada, pengeluaran bisa membengkak apalagi ketika harus menghadiri...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya