Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian meminta para orangtua memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mempelajari asupan gizi bagi anak.
Menurutnya, melalui gadget dan internet, orangtua dapat dengan mudah mendapatkan informasi nilai gizi bahan pangan, sehingga bisa mengukur asupan gizi dan vitamin bagi anak serta keluarga.
"Semua apa yang kita sediakan untuk keluarga itu sekarang dengan gampang kita bisa belajar sendiri dengan melihat informasi di HP (handphone), karena saya yakin Ibu-Ibu semua, para Bapak-Bapak punya HP, gunakan gadget-nya untuk hal-hal yang positif dan meningkatkan kualitas keluarga," kata Tri, Rabu (29/6).
Menyediakan makanan bergizi, ujar Tri, tak mesti berbiaya mahal. Sebaliknya menyediakan makanan keluarga yang bernilai gizi dapat diperoleh dengan memanfaatkan panganan lokal.
Baca juga: 3.693 Balita di Kota Depok Alami Stunting
Maka, untuk memperoleh produk pangan yang memenuhi gizi seimbang, masyarakat harus terus meningkatkan pengetahuan tentang gizi.
"Yang praktis, yaitu menyediakan makanan yang seimbang dan bergizi kepada anak-anak, tidak harus mahal tapi bisa kita dapatkan sehari-hari, misalnya menyediakan telur, sumber protein lainnya dan itu bisa dipelajari di HP-nya," tutur Tri.
Guna menurunkan angka prevelensi stunting, Tri meminta semua pihak bekerja sama dalam upaya pemenuhan gizi bagi anak. Bahkan, menurut Tri, pemenuhan gizi seimbang perlu dilakukan sejak janin dalam kandungan.
"Saya di sini sebagai Ketua Umum TP PKK membuka asistensi tentang (isi) piringku untuk pencegahan stunting," pungkasnya.(OL-5)
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Kegiatan ini menjangkau 8 titik lokasi di Kabupaten Banyuwangi dan berkolaborasi dengan tiga Puskesmas: Genteng Kulon, Singojuruh, dan Gitik.
ANGKA prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil mengalahkan Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved