Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BANJIR yang terjadi sejak Jumat (30/8) sore masih merendam dua desa di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (31/8). Banjir yang diakibatkan oleh luapan sungai itu mengakibatkan 193 kepala keluarga (KK) terdampak.
Baca juga : Banjir Rendam Dua Desa di Kabupaten Sanggau
Berdasarkan data yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat dua desa yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Mengkiang dan Sungai Biang ini, yakni Desa Balai Sebut di Kecamatan Jangkang dan Desa Rambin di Kecamatan Kapuas.
Baca juga : 2.299 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Aceh Singkil
“ Sedangkan untuk kerugian materil sedikitnya 175 unit rumah terendam (masih terus dalam pendataan), serta satu unit sarana ibadah, satu unit fasilitas pendidikan dan satu unit fasilitas kesehatan terdampak,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (1/9).
Sementara itu dilaporkan juga 113.63 hektare lahan kebun karet serta kebun kelapa sawit dan empat hektare area sawah terdampak akibat banjir ini dan masih terus terus dilakukan pendataan oleh tim kaji cepat.
Baca juga : BNPB: Empat Warga Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang Kabupaten Dogiyai
Menurut yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau pada Sabtu (31/8) pukul 14.46 waktu setempat, tinggi muka air (TMA) di lokasi terdampak terjadi penurunan sekitar 50 cm dari sebelumnya yang sempat mencapai 200 cm, saat ini terpantau bervariasi mulai dari 15-150 cm.
Baca juga : Kali Kobe Meluap, Satu Desa di Halmahera Tengah Terendam Banjir
BPBD Kabupaten Sanggau dan BPBD Provinsi Kalimantan Barat, ujar Abdul, beserta petugas gabungan masih terus melakukan koordinasi dengan aparat kecamatan serta desa setempat dan terus melakukan upaya penanganan terhadap warga terdampak.
“BNPB mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Sanggau untuk tetap waspada terhadap adanya potensi banjir susulan akibat dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi,” tukasnya. (H-3)
Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dilanda banjir, Jumat (4/10) pukul 22.00 WIT menyebbakan 748 kepala keluarga terdampak.
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved