Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BANJIR merendam Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat sejak Jumat (30/8) sore waktu setempat. Banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya sungai akibat dipicu oleh hujan dengan intensitas sesang hingga tinggi di wilayah Kabupaten Sanggau.
Baca juga : 2.299 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Aceh Singkil
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat dua desa yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Mengkiang dan Sungai Biang ini, yakni Desa Balai Sebut di Kecamatan Jangkang dan Desa Rambin di Kecamatan Kapuas.
Baca juga : BNPB: Empat Warga Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang Kabupaten Dogiyai
“Adapun hingga Sabtu (31/8), warga yang terdampak akibat banjir ini tercatat berjumlah 214 kepala keluarga (KK),” ujar
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (31/8).
Baca juga : Kali Kobe Meluap, Satu Desa di Halmahera Tengah Terendam Banjir
Sedangkan untuk kerugian materil sedikitnya 175 unit rumah terendam banjir serta satu unit sarana ibadah terdampak.
Baca juga : BNPB: Wilayah Sulawesi, Papua dan Maluku Waspada Potensi Banjir Sepekan ke Depan
Menurut informasi yang disampaikan oleh BPBD Kabupaten Sanggau, ketinggian muka air di beberapa lokasi terpantau bervariasi mulai dari 15 sentimeter sampai dengan dua meter.
Guna melakukan respon cepat, BPBD setempat telah menurunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan kaji cepat dan berkoordonasi dengan instasi terkait dalam melakukan pendataan.
“Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan jumlah warga yang mengungsi. Lokasinya yang jauh dan akses yang cukup sulit menjadi kendala tersendiri tim dalam melakukan penanganan,” terang Abdul.
BNPB, ujarnya, mengimbau masyarakat Kabupaten Sanggau untuk tetap waspada terhadap adanya potensi banjir susulan akibat dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. (H-3)
Bea Cukai Pekanbaru memberikan fasilitas impor sementara untuk lima helikopter guna mendukung percepatan penanggulangan bencana nasional.
terkait update gempa hari ini, Kepala BNPB Suharyanto memerintahkan untuk monitoring lapangan dan kaji cepat dengan BPBD di Provinsi Jakarta, Kota/Kabupaten Bekasi, Tangerang dan sekitarnya
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menegaskan bahwa penguatan bangunan adalah salah satu kunci mitigasi bencana gempa bumi.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Gempa Bumi secara virtual, Minggu (17/8) malam.
BNPB melaporkan satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Minggu (17/8).
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8), telah menyebabkan 32 orang yang mengalami luka-luka di Kabupaten Poso
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved