Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Anwar Makarim, melantik 17 anggota Lembaga Sensor Film (LSF) periode tahun 2024-2028 di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta.
Nadiem mengungkapkan rasa bangga atas peningkatan kualitas dunia perfilman tanah air. Menurutnya, para sineas di Indonesia saat ini semakin berani untuk memproduksi film-film dengan tema dan genre yang beragam.
Baca juga : Mas Menteri Nadiem Lantik Stafsusnya Jadi Dirjen Kemdikbud
“Masyarakat Indonesia semakin antusias dalam menyambut setiap film baru yang hadir, serta semakin banyak film Indonesia yang memperoleh penghargaan bergengsi dan diputar di berbagai festival film di tingkat internasional. Perkembangan yang luar biasa ini tentu adalah hasil kerja keras banyak pihak,” ungkapnya, Kamis (29/8).
Melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, kata Nadiem, Kemendikbud-Ristek telah menghadirkan berbagai program untuk mendukung penguatan ekosistem perfilman Indonesia.
“Kita memiliki Dana Indonesiana dan Indonesiana TV untuk mendukung para pelaku film dalam menghasilkan dan menyebarkan film-film yang berkualitas. Selain itu, kita secara berkala juga terus menghadirkan berbagai macam pelatihan dan lokakarya sebagai langkah penting untuk memastikan regenerasi pelaku perfilman terus berjalan secara berkelanjutan,” ucapnya.
Baca juga : Merdeka Belajar, Kolaborasi Tatap Muka dengan Teknologi
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan bahwa dengan semakin meningkatnya kualitas dunia perfilman Indonesia, Kemendikbudristek berharap film akan semakin mampu menjalankan tugasnya sebagai sarana pendidikan dan sarana penguatan sosial dan budaya Indonesia.
Dalam hal ini, ujar Nadiem, LSF Indonesia berperan penting sebagai pengawas yang memastikan dunia perfilman Indonesia tumbuh kembang searah dengan nilai-nilai Pancasila.
“Selain dengan cara memastikan film-film yang beredar tidak memiliki dampak negatif bagi masyarakat, Lembaga Sensor Film juga mesti terlibat aktif dalam mengampanyekan kesadaran menonton film yang sesuai dengan klasifikasi umur. Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri yang telah berjalan dengan baik mesti terus kita lanjutkan secara gotong royong, demi lahirnya masyarakat Indonesia yang bijak memilih tontonan berkualitas, sesuai dengan tingkat usia masing-masing,” tutur Nadiem.
Baca juga : Hardiknas Saat Pandemi, Nadiem: Banyak Hikmah yang Bisa Dipetik
Nadiem turut menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para anggota LSF periode tahun 2020-2024 yang telah menuntaskan masa baktinya. Dan kepada para anggota LSF periode tahun 2024-2028 yang dilantik hari ini, ucap Nadiem, ia mengucapkan selamat mengemban tugas, melanjutkan capaian sebelumnya dan menghasilkan terobosan baru.
“Besar harapan saya para anggota Lembaga Sensor Film periode tahun 2024-2028 bisa segera menyusun berbagai agenda strategis untuk meningkatkan layanan dan perlindungan kepada masyarakat,” katanya.
“Melalui gotong royong seluruh pihak, mari bersama-sama kita memperkuat ekosistem perfilman Indonesia demi lahirnya masyarakat Indonesia yang merdeka berbudaya,” tutup Nadiem.
Berikut 17 anggota LSF periode tahun 2024-2028 yang dilantik, yaitu Erlan; Ervan Ismail; Gustav Aulia; Hadi Artomo; Hairus Salim; Naswardi; Noorca Marendra Massardi; Nusantara Husnul Khatim Mulkan; Titin Setiawati; Tri Widyastuti Setyaningsih; Widayat; Zaqia Ramallah; Dewi Rahmarini; Imam Safe’i; Kuat Prihatin; Saptari Novia Stri; dan Satya Pratama. (Z-8)
Satu eks anak buah Nadiem lainnya, yakni Jurist Tan, juga sudah dipanggil Kejagung untuk diperiksa.
Pemeriksaan lanjutan ini penting. Fiona diharapkan memberikan keterangan baru kepada penyidik, yang bisa dikaitkan dengan barang bukti yang sudah disita dalam kasus ini.
Kejagung memeriksa mantan staf khusus (stafsus) Nadiem Makarim, Fiona Handayani, Jumat (13/6) untuk dimintai keterangan soal kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook
Perkara ini berkaitan dengan bantuan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi satuan pendidikan tingkat dasar, menengah, dan atas.
Indra mengatakan, pertanyaan penyidik kepada Ibrahim hampir serupa dengan pemeriksaan staf khusus eks Mendikbudristek Nadiem Makarim, Fiona Handayani.
Pemanggilan saksi dalam kasus ini merupakan kewenangan penyidik. Saat ini, tim pemeriksa masih sibuk memanggil saksi yang sudah dijadwalkan.
SASTRAWAN Okky Madasari menegaskan sensor terhadap karya seni harus dilawan.
Berikut beberapa buku dilarang peredarannya karena kontennya yang kontroversial atau dianggap berbahaya.
Proton akan menawarkan jaringan server VPN gratis untuk digunakan di banyak negara yang menyelenggarakan pemilu tahun ini. Negara target terutama yang memiliki sejarah sensor dan penindasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved