Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pendekatan One Health Terintegrasi Perlu Diwujudkan untuk Hadapi Ancaman Penyakit

Atalya Puspa
29/8/2024 15:23
Pendekatan One Health Terintegrasi Perlu Diwujudkan untuk Hadapi Ancaman Penyakit
Warga berjalan menggunakan masker(MI / Susanto)

PENDEKATAN One Health yang terintegrasi menjadi satu hal yang krusial. Karena, pendekatan ini sebagai upaya kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu untuk mencapai kesehatan yang optimal bagi manusia, hewan, dan lingkungan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Riset Veteriner (PRV) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Susan M. Noor. Disebutkannya, salah satu aspek riset yang penting adalah Antimicrobial Resistance (AMR) dan penyakit menular. Salah satu concern nya yaitu membumikan dan menginformasikan terkait One Health dengan tujuan meningkatkan kesadaran diri.

Baca juga : Korban Tewas akibat Demam Lassa di Nigeria Terus Bertambah

"Selain itu juga, dapat melihat implementasinya dari konsep One Health di Indonesia. Di mana koordinasi dan kerja sama menjadi faktor penting, tidak hanya antar instansi namun juga menciptakan hubungan pentahelix," kata Susan dalam keterangan resmi, Kamis (29/8).

Walau begitu, menurutnya terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi, seperti sumber daya yang terbatas. Aspek lainnya antara lain kemampuan masyarakat dalam mengalkulasi dampak dari beban yang diakibatkan oleh AMR, jika tidak menanganinya dengan serius. Ia menilai, pandemi COVID-19, wabah influenza, dan lainnya sangat menguras banyak biaya yang sebetulnya bisa dicegah dengan tindakan pengawasan, deteksi, dan aspek-aspek lainnya.

Profesor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama memerinci, terdapat 26 keluarga virus yang diketahui menginfeksi manusia. Dari lima peristiwa pandemi sejak 1900, semuanya terkait dengan influenza atau virus corona.

Baca juga : Antraks tidak Bisa Menular dari Manusia ke Manusia

"Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memiliki daftar patogen dengan potensi pandemi yang harus diprioritaskan untuk program penelitian dan pengembangan. Dengan kondisi seperti itu, bisa dikatakan pandemi pasti akan terjadi lagi. Pertanyaannya adalah kapan waktunya dan apa penyakitnya," bebernya.

Sementara itu, John Leigh dari Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) menjabarkan berbagai tantangan terkait implementasi One Health di Indonesia.

“Terdapat ketidakseimbangan yang signifikan dalam sumber daya teknis antar sektor di tingkat lokal. Jika dibuat rata-rata, hanya ada 1 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) pada setiap 6 Puskesmas dan staf yang sangat sedikit," ucapnya.

Baca juga : Puluhan Ekor Sapi di Kabupaten Trenggalek Terserang Wabah LSD

Tantangan lainnya yaitu kurangnya analisis ekonomi yang kuat untuk membenarkan peningkatan sumber daya bagi One Health. Maka prioritas One Health yang konsisten memerlukan keterlibatan yang lebih besar oleh kementerian utama termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Koordinator.

Wakil Koordinator Indonesia One Health University Network (INDOHUN) Joko Pamungkas menegaskan, manusia tidak bisa melupakan faktor satwa liar. Diungkapkannya, lebih dari 70% penyakit menular zoonosis yang baru muncul berasal dari satwa liar.

"Aktivitas manusia menciptakan lebih banyak peluang untuk perubahan dan jenis kontak dengan satwa liar. Hal ini dapat menyebabkan lebih banyak kejadian penularan patogen. Kejadian penyakit yang dialami oleh satwa liar semacam itu dapat mengancam konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem,” pungkasnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya