Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Pembajun Setyaningastutie memastikan bahwa penyakit antraks yang disebabkan bakteri Bacillus Anthracis tidak bisa menular dari manusia ke manusia.
"Satu yang perlu digarisbawahi, penyakit antraks itu tidak menular dari manusia ke manusia. Jadi, tidak ada orang yang kena antraks terus bisa menularkan pada yang lain," ujar Pembajun di Yogyakarta, Kamis.
Ia menjelaskan antraks adalah penyakit zoonosis atau penyakit yang bisa menular dari binatang ke manusia. Penularannya bisa melalui tiga jalur yakni melalui kulit, pernapasan, dan pencernaan.
Baca juga: Antisipasi Antraks, Pemkot Tangerang Batasi Masuknya Hewan Ternak Asal Gunung Kidul
"Jika gejala muncul di kulit, biasanya manusia itu bersentuhan dengan hewan ternak yang positif antraks," tuturnya.
Sedangkan, jika virus itu menyerang pernapasan, kemungkinan besar manusia itu tertular melalui udara atau virusnya terhirup melalui hidung saat bernapas.
Baca juga: Jawa Tengah Siapkan 25.000 Vaksin Antraks dan Perketat Lalu Lintas Ternak
"Ini bisa terjadi jika spora dari hewan yang mati karena antraks nempel di rumput kemudian terhirup," sambung Pembajun.
Kemudian, jika gejala muncul di pencernaan, itu terjadi karena manusia mengonsumsi daging dari ternak yang positif antraks.
"Ini yang terjadi pada kasus yang muncul di Dusun Jati, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. itu disebabkan warga yang mengonsumsi daging sapi yang mati karena positif antraks," terangnya.
Untuk mencegah penularan virus semakin meluas, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY melarang lalu lintas keluar maupun masuk hewan ternak sapi atau kambing di Dukuh Jati, Gunungkidul untuk sementara waktu. (Ant/Z-11)
Kasus ini muncul di Kalurahan Tileng, Kecamatan Girisubo dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.
Isu penyakit antraks yang beredar di tengah masyarakat ternyata mempengaruhi harga daging sapi di Palu, Sulawesi Tengah.
KASUS antraks telah masuk ke Indonesia sejak tahun 1884, dan wilayah yang terserang antraks semakin lama semakin banyak dan meluas.
DINAS Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan agar segera ditetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) atas penyebaran penyakit antraks di Gunungkidul.
Antisipasi penyebaran antraks, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, tidak mengizinkan masuknya hewan ternak seperti sapi, kambing, dan domba dari wilayah Gunung Kidul DIY.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Para ilmuan mendalami sistem imunitas yang dimiliki kelelawar untuk mengatasi virus.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved