Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MERESPONS adanya potensi kekeringan di sejumlah daerah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyusun rencana untuk melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di sejumlah daerah untuk mengisi waduk.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Tri Handoko Seto mengungkapkan, rencananya, OMC untuk mengantisipasi potensi kekeringan akan dilaksanakan di kisaran bulan September hingga Oktober 2024.
“Kami masih memantau perkembangan cuaca. Perkiraan (pelaksanaan OMC) pada September - Oktober,” kata Seto saat dihubungi Senin (26/9).
Baca juga : Prakiraan Cuaca: 13 Daerah di Jawa Tengah Diguyur Hujan, Kamis 8 Agustus 2024
Adapun, OMC untuk antisipasi dampak kekeringan rencananya akan dilakukan di Sungai Brantas, Jawa Timur, Citarum, Jawa Barat Bakaru, Sulawesi Selatan, dan Poso, Sulawesi Tengah. “Juga OMC di Banten. Tapi semua masih dalam tahap perencanaan untuk dilakukan tahun ini,” imbuh Seto.
Berdasarkan informasi yang diakses dari laman BMKG, mereka telah mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologi di sejumlah daerah pada kurun waktu 21-31 Agustus 2024. BMKG memaparkan bahwa berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 64% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau.
Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau, sebagian Bengkulu, Jambi, Benhkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Sulawesi Tenggara, Sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Maluku, dan sebagian Papua Selatan. (Z-8)
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun.
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebanyak tujuh unit rumah rusak ringan, satu unit rumah rusak sedang, dan tiga unit rumah rusak berat akibat angin kencang pada Sabtu (10/5).
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
LAHAN pertanian di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis pasokan air akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
PERUBAHAN iklim terus menjadi ancaman serius bagi dunia. Badan ilmiah utama PBB untuk iklim, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), kembali mengingatkan dunia di COP29
Emisi karbon global dari bahan bakar fosil diramalkan mencapai rekor tertinggi 37,4 miliar ton pada 2024, naik 0,8% dari 2023. Temuan ini mengacu laporan terbaru Global Carbon Budget.
RATUSAN hektare (ha) lahan sawah di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terancam gagal tanam dan tanam padi rendengan (musim tanam pertama).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved