Kepala Badan Gizi Dibentuk, Agar Program Makan Bergizi Bisa Digelar pada Januari 2025

Fetry Wuryasti
19/8/2024 14:41
Kepala Badan Gizi Dibentuk, Agar Program Makan Bergizi Bisa Digelar pada Januari 2025
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024).(ANTARA)

PRESIDEN RI Joko Widodo (melantik) Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional bersamaan dengan reshuffle kabinet hari ini, Senin (19/8/2024). Dadan menjadi orang pertama yang menjabat Kepala Badan Gizi Nasional sebagai lembaga baru yang dibentuk pada 15 Agustus 2024 lewat Peraturan Presiden No.83 tahun 2024.

Pada paparan pers, Dadan mengatakan Badan Gizi Nasional ini dibentuk untuk melaksanakan program prioritasnya Presiden Terpilih Prabowo Subianto, salah satunya terkait eksekusi Program Makan Bergizi.

"Tapi karena terkait dengan siklus anggaran, agar bisa dilaksanakan tahun 2025 dan dari Januari, maka dalam nota keuangan sudah harus masuk anggarannya, dan itu sudah dimasukkan. Sehingga Perpres ini harus dibentuk di era Presiden Jokowi. Saya kira ini adalah satu bagian dari keberlanjutan pemerintahan," kata Dadan, di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2024).

Baca juga : Program Makan Bergizi Gratis Ditargetkan Berjalan 2 Januari 2025

Presiden Jokowi telah meneken Perpresnya, kemudian Dadan ditunjuk sebagai kepalanya, bertugas untuk menyiapkan segala sesuatunya, agar Januari program makan bergizi gratis bisa dilaksanakan. Namun sampai saat ini, Dadan mengaku belum mendapatkan arahan terkait tempat dia akan berkantor.  "Saya menunggu arahan, karena ini badan baru kan, baru dibentuk dan belum ada (kantornya). Jadi kita menunggu arahan saja," kata Dadan.

Dia meyakini dengan terbentuk badan baru ini, maka bisa mengejar target progr makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan pada Januari 2025 "Insya Allah. 2 Januari kita langsung melaksanakan program makan bergizi," jawabnya singkat.

Dia saat ini akan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam prosedur persiapan makan bergizi untuk anak sekolah, anak santri, ibu hamil, ibu nyusui, dan anak balita, dalam dua bulan ini. Namun dia katakan belum tentu akan lanjut jabatan tersebut di kabinet selanjutnya "Itu hak prerogatifnya Presiden. Tugas saya sekarang adalah mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan prosedur persiapan makan bergizi untuk anak sekolah, anak santri, ibu hamil, ibu nyusui, dan anak balita," kata Dadan.

Baca juga : Makanan Bergizi Gratis harus Utamakan Kandungan Gizi dari Produk Lokal

Penyusunan Struktur organisasi Badan Gizi Nasional dia upayakan selesai tahun ini. "Insya Allah," kata Dadan. 

Tahapan setelah pelantikan dirinya, dia jelaskan yaitu akan ada pengangkatan pejabat tinggi pratama, Irjen, Sestama, dan Deputi.

"Setelah itu kita akan menyusun SOTK (Struktural Organisasi dan Tata Kerja). Kemudian kita akan susun seluruh perbadan dan peraturan yang terkait dengan program, pelaksanaan program yang terkait dengan APBN. Kita harapkan minggu pertama Desember 2024, itu sudah terima DIPA. Kalau sudah terima DIPA artinya 2 Januari program ini sudah bisa dilaksanakan," kata Dadan.

Baca juga : Program Makan Bergizi Diklaim tidak akan Kurangi Kualitas

Saat ini, untuk tahapan pertama penjajakan program, pihaknya sedang melakukan berbagai piloting sehingga nanti pada saatnya, program berjalan sesuai dengan petunjuk. Dia katakan anggaran untuk program tersebut yang akan dikelola Badan Gizi Nasional masih sebesar Rp 71 triliun.

Mereka telah melakukan piloting hampir 8 bulan, dan akan menerapkannya ke seluruh Indonesia. Sehingga mereka akan mendapatkan gambaran terkait dengan kelebihan, kekurangan termasuk struktur menu di masing-masing daerah.

Badan Gizi Nasional akan membuat rasionalisasi terkait dengan indeks di masing-masing daerah. Sehingga nanti pada bulan Januari 2025, mereka sudah tahu kebutuhan dan ketersediaan masing-masing daerah. Targetnya, program akan menjangkau 82,9 juta penerima, meski nanti mungkin dilakukan bertahap.

Baca juga : Tim Prabowo-Gibran Bantah Pangkas Biaya Makan Bergizi Gratis Jadi Rp7.500

"Nah itu akan kita dapatkan jika kita lakukan secara serempak di seluruh Indonesia. Nanti mungkin saja yang kita tetapkan adalah standar gizinya, standar komposisi menunya, komposisi kandungannya. Sementara menunya tergantung dari daerah masing-masing," kata Dadan.

Badan Gizi Nasional juga akan menggandeng pihak-pihak swasta, termasuk menumbuhkan UMKM lokal, bekerja sama dengan koperasi, BUMNDes dan lainnya. "Ya, pasti. Ini kan program yang sangat besar, ya, dan dilaksanakan setiap hari, menyangkut target yang besar juga. Jadi, semua pihak pasti welcome terlibat," kata Dadan.

Badan Gizi Nasional juga akan memastikan berkoordinasi dengan seluruhnya kementerian lembaga yang lain, karena program ini menyangkut berbagai sektor. "Jadi saya harus melakukan koordinasi dengan kementerian lain, lembaga lain. Tapi yang jelas tugas utama saya yang pertama sekarang adalah mempersiapkan siklus anggaran. Agar Januari bisa dilaksanakan yang baik," kata Dadan. (S-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya