Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEPALA Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menargetkan program makanan bergizi gratis ditargetkan bisa berjalan per 2 Januari 2025 di seluruh wilayah. Oleh karena itu, pelantikan dirinya yang dilakukan har ini untuk mempersiapkan program tersebut agar segera berjalan.
"Jadi gini, Badan Gizi Nasional ini kan sebetulnya dibentuk untuk melaksanakan program prioritasnya Pak Presiden terpilih. Tapi karena terkait dengan siklus anggaran, agar bisa dilaksanakan tahun 2025 dan dari Januari," kata Dadan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/8),
Diketahui Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Peraturan Presiden (Prepres) Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional pada 15 Agustus 2024.
Baca juga : Cilegon Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis untuk 1.943 Siswa sebagai Proyek Percontohan
"Jadi Pak Jokowi telah meneken Perpresnya, kemudian saya ditunjuk sebagai kepalanya, dan saya bertugas untuk menyiapkan segala sesuatunya, agar Januari program makan bergizi gratis bisa dilaksanakan," ujar dia.
Badan Gizi Nasional merupakan badan baru dibentuk sehingga dalam waktu dekat ia langsung melakukan pengangkatan pejabat tinggi pratama, irjen, sestama, dan deputi. Kemudian setelah itu akan menyusun Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK).
Selanjutnya akan disusun seluruh peraturan badan dan seluruh peraturan yang terkait dengan program, pelaksanaan program yang terkait dengan APBN.
"Dan kita harapkan minggu pertama Desember itu sudah terima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Kalau sudah terima DIPA artinya 2 Januari program ini sudah bisa dilaksanakan," ungkapnya.
Badan Gizi Nasional nantinya akan mengelola sekitar Rp71 triliun untuk melaksanakan program prioritas Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih. (Z-8)
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Ajang Peduli Gizi 2025 kembali digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap individu, institusi, dan pelaku industri yang dinilai telah memberikan kontribusi nyata.
Konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang.
Pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga sangat menentukan perkembangan kognitif, motorik, hingga sosial emosionalnya.
ICW menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya menjadi program untuk menghamburkan uang negara. MBG tidak memenuhi standar gizi dan justru berpotensi menjadi pemborosan anggaran.
Pelayanan gizi sebaiknya dilakukan awal sejak ditegakkan diagnosis TB karena pemberian prinsip diet setiap pasien berbeda tergantung kondisi klinis yang didapatkan pada setiap pasien.
Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan bimbingan teknis bagi 3.300 penjamah makanan dari 67 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sumatera Selatan.
BANYAKNYA persoalan dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut banyak pihak disebabkan belum adanya kebijakan yang memadai.
Badan Gizi Nasional (BGN) lakukan uji laboratorium atas kasus ratusan pelajar di Bogor, Jawa Barat yang alami keracunan dengan dugaan karena menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
PIhak BGN mengaku kini tengah bekerja sangat keras untuk bisa mencapai target yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto pada program makan bergizi gratis (MBG).
Dalam, satu lokasi unit pelayanan MBG butuh 3 sarjana S1 dibidang akuntansi, ahli gizi dan kepala unit. Di seluruh Indonesia ditargetkan ada 30 ribu unit pelayanan MBG.
Pemerintah tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) untuk mempercepat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan target 82,9 juta penerima manfaat pada tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved