Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mengenal Gejala Awal Kanker Paru, Mengapa Deteksi Dini Itu Vital?

 Gana Buana
14/8/2024 20:26
Mengenal Gejala Awal Kanker Paru, Mengapa Deteksi Dini Itu Vital?
Mendeteksi dini kanker paru(AI Generated)

GEJALA-gejala yang tampak sepele seperti batuk berkepanjangan dan sesak napas ternyata bisa menjadi tanda awal kanker paru yang berbahaya.

Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu Ririen Razika Ramdhani mengingatkan pentingnya deteksi dini untuk mencegah kondisi semakin memburuk. 

Gejala pertama yang harus diperhatikan adalah batuk dan sesak napas yang tidak bisa dijelaskan oleh kondisi medis lainnya.

Baca juga : Deteksi Dini Kanker Paru dengan CT Scan Dosis Rendah

Ini biasanya terjadi karena tumor telah mempengaruhi selaput paru-paru atau saluran napas.

"Jika tumor tumbuh cukup besar atau cairan mulai berkumpul di rongga dada, pasien akan mengalami sesak napas akibat penyebaran tumor ke bagian lain dari paru-paru," kata Ririen dikutip dari Antara.

Selain batuk dan sesak napas, batuk berdarah juga bisa menjadi tanda adanya kanker paru.

Baca juga : Ini Pentingnya Skrining Kanker Serviks untuk Perempuan

Ini terjadi ketika tumor tumbuh di daerah napas yang lebih sentral di paru-paru, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di sekitarnya.

Nyeri dada adalah gejala lain yang sering dikeluhkan oleh pasien. Nyeri ini disebabkan oleh tekanan tumor pada saraf dan pembuluh darah di sekitar paru-paru.

"Perlu diwaspadai juga jika terjadi pembengkakan pada wajah dan lengan, yang mungkin disebabkan oleh tumor yang semakin besar dan menekan pembuluh darah," tambah Ririen.

Baca juga : Kedai Kopi di Mall Bogor Junction Terbakar, 1 Satpam Dilarikan ke Rumah Sakit

Sayangnya, di Indonesia, sebagian besar pasien datang dalam kondisi tumor yang sudah parah dan berada pada stadium lanjut, sehingga penanganannya menjadi lebih sulit.

Menurut data dari rumah sakit yang menangani kanker paru dan toraks, 92 persen kasus kanker paru terjadi pada usia 40 hingga 60 tahun, dengan mayoritas pasien adalah laki-laki.

Deteksi dini dan skrining sangat penting untuk mendeteksi kanker paru sejak awal.

Baca juga : Ebus, Teknologi untuk Mendiagnosis Kanker Paru-Paru

Masyarakat dihimbau untuk melakukan pemeriksaan secara mandiri dan mengontrol faktor risiko yang dapat dicegah, seperti menghindari rokok, paparan polusi, dan pekerjaan yang berisiko seperti paparan asbes.

"Kita harus berupaya menurunkan angka kasus baru kanker paru dengan memperhatikan faktor-faktor risiko yang bisa dikontrol," ujar Ririen.

Bagi mereka yang sudah terpapar oleh faktor risiko, program skrining seperti Low Dose CT Scan diperlukan untuk meningkatkan harapan hidup melalui deteksi dini. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya