Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KANKER payudara adalah salah satu penyakit yang menjadi perhatian utama bagi kesehatan wanita di seluruh dunia. Sayangnya, meskipun kanker payudara dapat dicegah dan diobati jika terdeteksi lebih awal, banyak wanita yang mengabaikan tanda-tanda awal, seperti benjolan di payudara. Hal ini sering kali menyebabkan kanker baru diketahui pada stadium lanjut.
Artikel ini akan mengulas penyebab fenomena tersebut dan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Benjolan di payudara sering kali diabaikan karena tidak selalu menimbulkan rasa sakit, dan beberapa wanita merasa bahwa benjolan tersebut tidak berbahaya.
Banyak yang berpikir bahwa benjolan tersebut mungkin hanya disebabkan oleh perubahan hormonal atau kondisi tidak serius lainnya. Padahal, benjolan tersebut bisa menjadi tanda awal dari kanker payudara.
Satu fakta yang perlu diketahui adalah bahwa kanker payudara pada stadium awal sering tidak disertai dengan rasa sakit. Oleh karena itu, tanpa pemeriksaan rutin, wanita sering kali baru mengetahui adanya kanker ketika benjolan sudah membesar dan masuk ke stadium lanjut.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 60–70% kasus kanker payudara terdiagnosis pada stadium lanjut. Padahal, jika kanker payudara terdeteksi pada stadium awal, angka keberlangsungan hidup dalam 5 tahun bisa mencapai hingga 99%.
Hal ini menunjukkan bahwa deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan menghindari pengobatan yang lebih agresif di kemudian hari.
Deteksi dini adalah kunci untuk menangani kanker payudara dengan lebih efektif. Salah satu cara yang mudah dan bisa dilakukan oleh setiap wanita adalah dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
SADARI adalah pemeriksaan yang dapat membantu wanita untuk mengenali perubahan pada payudara mereka sejak dini.
SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan, sekitar 7–10 hari setelah menstruasi selesai, saat payudara dalam kondisi lebih rileks dan tidak bengkak. Jika Anda menemukan benjolan atau perubahan lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Tanda-tanda kanker payudara yang dapat dikenali pada stadium awal antara lain:
Jangan abaikan benjolan di payudara. Meskipun sering kali tidak menimbulkan rasa sakit, perubahan pada payudara bisa menjadi tanda awal kanker yang harus segera diperiksakan.
Deteksi dini kanker payudara, melalui pemeriksaan seperti SADARI dan pemeriksaan medis rutin, sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan menghindari kanker berkembang ke stadium yang lebih lanjut.
Jika Anda merasakan adanya perubahan pada payudara, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Semakin cepat kanker payudara ditemukan, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan meningkatkan kualitas hidup Anda. (Z-10)
Sumber:
Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), pemeriksaan USG, dan mamografi merupakan metode yang dapat meningkatkan peluang kesembuhan kanker payudara hingga 80%.
Satuan Tugas Layanan Pencegahan Amerika Serikat (USPSTF) merekomendasikan perempuan usia 40-74 tahun untuk menjalani mammografi setiap dua tahun sekali.
Sadari dilakukan sekitar hari ke-7 sampai hari ke-10 menstruasi dengan memeriksa benjolan di sekitar payudara atau mengamati perubahan bentuk payudara.
Banyak orang baru menyadari keberadaan kanker payudara setelah mencapai stadium lanjut.
Pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dapat membantu mendeteksi dini adanya tumor atau kanker pada payudara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved