Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GENERASI Z atau sering disebut Gen Z adalah generasi yang penuh dengan potensi dan inovasi. Dikenal dengan kemampuan adaptasi tinggi terhadap teknologi, mereka mampu menunjukkan prestasi gemilang dalam berbagai bidang seperti sains, teknologi, seni, dan olahraga.
Namun, di tengah keberhasilan itu, masih banyak Gen Z yang menghadapi tantangan dalam meraih pendidikan layak dan bermutu. Biaya pendidikan yang terus meningkat tiap tahun menjadi penghalang bagi banyak Gen Z untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Di tengah tantangan ini, beasiswa dipandang sebagai solusi yang sangat penting. Beasiswa tidak hanya memberikan bantuan finansial, tapi juga mengakui prestasi akademik dan nonakademik penerima.
Baca juga : UNM Berikan Beasiswa Kuliah Calon Mahasiswa Hingga 100%
"Untuk itu, Binus University menyediakan Beasiswa Binus Bagi Nusantara yang di dalamnya ada berbagai jenis beasiswa yang bisa diakses Gen Z," kata Rektor Binus University, Nelly dilansir dari keterangan resmi, Rabu (7/8).
Beasiswa ini, lanjut dia, dirancang untuk memastikan siswa berprestasi dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu tetap dapat melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya yang tinggi.
Dia berharap melalui beasiswa pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, bisa memberikan banyak manfaat jangka panjang bagi Gen Z.
Baca juga : Unas-Baznas Perkuat Kerja Sama melalui Program Beasiswa Cendekia
"Selain memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam, pendidikan tinggi membuka peluang karier lebih luas dan menjanjikan. Banyak perusahaan besar menempatkan gelar pendidikan tinggi sebagai salah satu kriteria utama proses rekrutmen mereka," terangnya.
Selain itu, pendidikan tinggi juga memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk membangun jaringan profesional yang penting dalam dunia kerja. Melalui interaksi dengan dosen, teman sebaya, serta partisipasi dalam organisasi mahasiswa dan program magang, mahasiswa dapat membangun koneksi yang bermanfaat untuk karier mereka di masa depan.
“Generasi Z adalah generasi yang penuh potensi dan prestasi sehingga Beasiswa Binus untuk Nusantara menjadi solusi penting dalam menghadapi tantangan bahwa banyak Gen Z yang perlu diapresiasi atas prestasinya," ujar Nelly.
Christopher Edbert, salah satu penerima Beasiswa Binus untuk Nusantara yang berkuliah di jurusan Mobile Application and Technology, mengakui beasiswa itu membantu dirinya bisa berkuliah di perguruan tinggi swasta.
"Ini berdampak amat positif dari aspek pembelajaran, pertemanan, dan pengalaman. Apalagi saya bisa mulai karier lebih awal menjadi Digital Engineering Specialist melalui enrichment program," tandas Christopher. (H-2)
Ia juga berharap lebih banyak lagi beasiswa di bidang-bidang prioritas, antara lain pangan, energi, air, dan industri hilirisasi.
Apa saja lembaga yang menawarkan beasiswa ke luar negeri itu? Berikut rincian 27 lembaga yang menawarkan beasiswa D3/S1/S2/S3.
PT Hutama Karya (Persero) bekerja sama dengan UGM, untuk menyelenggarakan program beasiswa pendidikan lanjutan S2.
Lulusan SD sekitar 20 juta, sementara yang bisa masuk perguruan tinggi sekitar 500 ribu.
Beasiswa Perintis diutamakan bagi peserta dari keluarga tidak mampu yang memiliki semangat tinggi untuk kuliah.
Hasil seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2024 sudah diumumkan. Ada 834 santri lolos seleksi dan berhak atas beasiswa kuliah yang bersumber dari Dana Abadi Pesantren.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved