Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berkomitmen menyiapkan talenta unggul untuk menghadapi tantangan industri infrastruktur ke depan. Komitmen ini sejalan dengan bertambahnya Proyek Strategis Nasional (PSN) serta Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang ditangani perusahaan dengan berbagai skema pendanaan.
Sebagai bagian dari upayanya, Hutama Karya menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai universitas di Indonesia. Program Beasiswa Pendidikan Lanjutan jenjang Strata 2 (S2) diselenggarakan di universitas seperti UGM, ITB, UI, ITS, dan Universitas Al Azhar Indonesia.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pengembangan kurikulum bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan membuka konsentrasi baru di bidang Infrastructure dan Project Finance.
Baca juga : UGM Salurkan Rp304,5 Miliar Beasiswa untuk 18.964 Siswa di Tahun 2022
Dimulainya kolaborasi strategis ini merupakan bagian dari Nota Kesepahaman yang telah terjalin antara Hutama Karya dan UGM tentang Kerja Sama di Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Nota Kesepahaman itu telah ditandatangani oleh Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto dan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D. Eng pada 25 Juni 2020 di Yogyakarta.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan kolaborasi dengan UGM ini adalah inisiatif Hutama Karya setelah sebelumnya telah terlebih dahulu membuka dua gelombang Program MBA dengan UGM.
“Konsentrasi Infrastructure and Project Finance dirancang khusus dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan industri konstruksi dan infrastruktur di Indonesia saat ini. Kolaborasi ini menjembatani kebutuhan Hutama Karya untuk menghasilkan talenta sesuai arah bisnis perusahaan kedepan yang tidak hanya memahami aspek teknis, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial dan keuangan yang kuat dalam pengelolaan proyek infrastruktur, dengan kapasitas UGM sebagai lembaga pendidikan profesional dengan resource yang mumpuni,” ujar Adjib.
Baca juga : Kampanye Keselamatan Berkendara Digelar di Hari Pelanggan Nasional
Lebih lanjut Adjib menyampaikan konsentrasi ini berada di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM. Nantinya akan mendalami fokus pembelajaran di bidang project finance modeling, public private partnership hingga risk management dalam proyek infrastruktur. Adapun program ini memakan waktu 4 semester (2 tahun).
Tenaga pengajar dalam konsentrasi ini merupakan dosen-dosen FEB UGM yang telah memiliki sejumlah pengalaman komprehensif, baik pengalaman praktik ataupun akademik di bidang infrastructure finance di Indonesia.
Konsentrasi baru ini diikuti 15 karyawan Hutama Karya yang telah melalui serangkaian tahap seleksi baik di perusahaan maupun secara akademik oleh UGM dan dibiayai penuh melalui program Karyasiswa Hutama Karya.
Baca juga : Akademisi Sarankan Beri Sapi Konsentrat Immunobooster Pascaterinfeksi PMK
“Ini merupakan konsentrasi pertama di Indonesia dan saat ini hanya dibuka dalam kelas UGM & Hutama Karya. Seluruh peserta program ini adalah top talent perusahaan dengan prestasi kinerja yang sangat baik dan dipersiapkan menjadi pimpinan sejumlah proyek strategis Hutama Karya kedepannya,” imbuh Adjib.
Jika sukses, Hutama Karya berharap program ini dapat dilanjutkan kedepannya dengan jumlah mahasiswa yang lebih banyak dan jurusan lain yang potensial.
Sementara itu, mewakili UGM, Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, M.B.A. selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen FEB UGM, Kampus Jakarta (MBAUGM) menyampaikan bahwa sebagai Program yang terakreditasi AACSB International dan Unggul, MBA UGM selalu merumuskan dan mengembangkan suatu konsentrasi sesuai kebutuhan industri dan bisnis di masa datang.
Baca juga : UGM Luncurkan Pesawat Nirawak Palapa S-1
Dalam hal ini MBA UGM menyambut baik dan mengapresiasi inisiasi yang dilakukan oleh Hutama Karya yang sejalan dengan bertumbuhnya industri infrastruktur di Indonesia yang diharapkan mendukung pembangunan nasional menuju indonesia emas 2045.
“Konsentrasi ini diharapkan sebagai wadah merajut keunggulan pengalaman praktik di bidang infrastruktur dengan kekuatan konseptual akademik melalui pembelajaran berbasis kasus (case-based learning), sebagaimana konsentrasi eksisting seperti Railway Management, Entrepreneurship, Sustainability Management, Finance, Strategic Management, Operations Management, Human Resources and Organization, dan Marketing,” ujar Prof. Dr. Eduardus Tendelilin.
Sebagai informasi, hingga saat ini, Hutama Karya telah menjalin kerjasama strategis dengan sejumlah universitas terkemuka di Indonesia dan juga di Internasional dengan total 290 Karyasiswa telah dikirimkan untuk menempuh pendidikan lanjutan.
Dalam kolaborasi tersebut, Hutama Karya mentargetkan karyasiswa program pendidikan lanjutan S2 pada jurusan yang relevan dengan kebutuhan strategis perusahaan, seperti Geoteknik, Manajemen Proyek, Manajemen Rekayasa Konstruksi, Supply Chain, Tunnel Engineering, dan Business Management dengan total investasi mencapai Rp 14 miliar per tahunnya, untuk tahun 2024.
“Program pendidikan lanjutan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi karyawan, tetapi juga menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan dan dapat mencetak SDM yang siap bersaing dan mendukung pencapaian target perusahaan dalam PSN, termasuk penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS),” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya. (RO/Z-3)
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
25 Mahasiswa Peternakan UGM Diturunkan untuk Memastikan Kualitas Hewan Kurban di Kota Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada, yang meneguhkan jati diri sebagai Universitas Pancasila berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan melakukan pengembangan keilmuan.
Perguruan tinggi perlu menggandeng industri untuk membantu menciptakan pasar, memproduksi, dan menyalurkannya ke konsumen.
Saat ini, besaran UKT masih mengacu pada ketentuan tahun 2023 dengan nominal tertinggi setara dengan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) masing-masing program studi
Ia menjelaskan, pendampingan yang diberikan Fakultas Hukum UGM dilakukan sampai akhir.
Ia juga berharap lebih banyak lagi beasiswa di bidang-bidang prioritas, antara lain pangan, energi, air, dan industri hilirisasi.
Apa saja lembaga yang menawarkan beasiswa ke luar negeri itu? Berikut rincian 27 lembaga yang menawarkan beasiswa D3/S1/S2/S3.
Lulusan SD sekitar 20 juta, sementara yang bisa masuk perguruan tinggi sekitar 500 ribu.
Beasiswa Perintis diutamakan bagi peserta dari keluarga tidak mampu yang memiliki semangat tinggi untuk kuliah.
Hasil seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2024 sudah diumumkan. Ada 834 santri lolos seleksi dan berhak atas beasiswa kuliah yang bersumber dari Dana Abadi Pesantren.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved