Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNIVERSITAS Gadjah Mada meluncurkan pesawat nirawak (drone) Palapa S-1, Selasa (3/9). Pesawat yang menggunakan sistem pesawat tanpa awak dengan
kemampuan take-off dan landing secara vertikal (VTOL).
Selaku inovator sekaligus Dosen Fakultas Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Gesang Nugroho, S.T., M.T., IPM
menjelaskan, pesawat tersebut menggunakan sistem pendorong mesin gasoline serta komunikasi LTE sehingga mampu terbang lebih lama dan lebih jauh.
"(Pesawat ini) terintegrasi dengan sistem flight controller yang mampu menjalankan kendali mode terbang secara autopilot menyesuaikan berbagai
skenario dan aplikasi misi di lapangan seperti mitigasi bencana, SAR, dan patroli," terang dia di Fakultas Teknik UGM.
Baca juga : Carbon Capture dari Limbah Tongkol Jagung
Pesawat ini menggunakan Hybrid Fixed wing, yang merupakan perpaduan antara motor listrik untuk take-off, landing vertikal, dan motor gasoline untuk pendorong. Pesawat ini bisa engudara lebih jauh, terbang dari manapun tanpa membutuhkan runway.
"Kemampuan terbang hingga 6 jam. Jarak fempuh hingga 500km, area untuk misi pemetaan hingga 1500 hektar," jelas dia.
Pesawat ini tidak membutuhan runway, launcher, dan peralatan recovery. Desain modular membuat pesawat mampu mengudara dalam waktu di bawah 10 menit.
Baca juga : UGM Sampaikan Keprihatinan Darurat Demokrasi di Indonesia
"Kami juga menggunakan Long Range Communication Mengirim data & video dengan jangkauan komunikasi hingga 50 km menggunakan koneksi internet LTE dan jaringan privat," terang dia.
Dengan Multi-Payload, pesawat didesain mampu membawa muata yang berbeda, mulai dari kamera pemetaan hingga kamera surveillance. Pesawat juga memiliki reliabilitas tinggi, terbang di area yang berisiko tanpa khawatir keselamatan awak pesawat/pilot.
Ia menjelaskan, spesifikasi pesawat ini adalah tipe Gasoline-Electric VTOL UAV. Airframe Material terbuat dari Carbon Fiber Composite, stall speed:60 km/h, cruise speed: 80 km/h, max speed 120/h, Maximum Take Off Weight (MTOW) 20 kg, Max. Payload: 1,5 kg, dan Max. Transmission Distancs: 50 km.
Baca juga : Pagar Listrik Karya Mahasiswa Pengusir Hama Monyet Ekor Panjang di Kawasan Pertanian
"Pesawat ini bisa digunakan untuk monitoring, mapping, patroli laut, pemantauan perkebunan, hingga pemantauan pertambangan," terang dia.
Ia menyebut, proses pembuatan pesawat tersebut sekitar 3 tahun dan sudah melewati berbagai uji terbang. Biaya pembuatannya mencapai Rp 300 juta. Ia menyatakan harga jual pesawat tersebut sekitar dua hingga tiga kali lipat dari ongkos produksi.
Harganya tersebut jauh lebih ekonomis dari pesawat sekelas yang bisa sampai Rp 3 miliar. "Untuk pesawat kita harganya bisa di bawah Rp 1 miliar dan sudah siap diproduksi," terangndia. (H-2)
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
25 Mahasiswa Peternakan UGM Diturunkan untuk Memastikan Kualitas Hewan Kurban di Kota Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada, yang meneguhkan jati diri sebagai Universitas Pancasila berkomitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan melakukan pengembangan keilmuan.
Perguruan tinggi perlu menggandeng industri untuk membantu menciptakan pasar, memproduksi, dan menyalurkannya ke konsumen.
Saat ini, besaran UKT masih mengacu pada ketentuan tahun 2023 dengan nominal tertinggi setara dengan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) masing-masing program studi
Ia menjelaskan, pendampingan yang diberikan Fakultas Hukum UGM dilakukan sampai akhir.
Prodi S2 dan S3 FEB UNJ tidak hanya menawarkan pendidikan berkualitas, tetapi juga pengalaman akademik yang membangun jejaring profesional.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Entrepreneur Week yang berlangsung sepekan diharapkan menjadi pembekalan mahasiswa mengasah soft skill yang dimiliki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved