Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Mengenal Sistem Ultrasound Kardiovaskular Berteknologi AI

Indrastuti
06/8/2024 20:05
Mengenal Sistem Ultrasound Kardiovaskular Berteknologi AI
Ilustrasi(freepik.com)

JUMLAH pasien penyakit jantung dan kompleksitasnya meningkat dengan cepat di seluruh dunia. Jumlah penderita gagal jantung meningkat 46% persen dari 2012 hingga 2030, berdasarkan laporan dari American Heart Association.

Selain itu, pertumbuhan tahunan gabungan intervensi jantung struktural diproyeksikan meningkat 9,15%, didukung beragam terapi baru untuk penutupan serambi kiri jantung dan sejumlah perangkat yang dirancang untuk merawat pasien dengan regurgitasi trikuspid.

Guna mengatasi kasus-kasus diagnostik dan intervensi seperti ini serta kasus lainnya saat tenaga klinis dan pengguna ultrasound tak memadai, institusi kesehatan butuh alat kardiovaskular baru yang canggih.

Baca juga : Keren! Kim Seon-ho Jalan Kaki Setiap Hari untuk Turunkan Kolesterol dan Jaga Kesehatan Jantung

Karena itu, pada acara tahunan Indonesian Society of Echocardiography (ISE), Siemens Healthineers meluncurkan Acuson Origin, yakni sistem ekokardiografi revolusioner yang dirancang untuk mengubah pencitraan kardiovaskular di Indonesia. Peluncuran ini juga menandai kemajuan perawatan kardiovaskular di Tanah Air.

Country Head of Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer mengatakan peluncuran Acuson Origin di Indonesia membuktikan komitmen perusahaan dalam penyediaan alat terbaik bagi para tenaga profesional kesehatan dalam meningkatkan perawatan pasien.

"Kami yakin bahwa sistem ekokardiografi canggih ini akan memberikan dampak signifikan pada diagnostik kardiovaskular di negara ini,” ungkap Alfred, dikutip Selasa (6/8).

Baca juga : Pembiayaan BPJS Kesehatan untuk Penyakit Jantung Tembus Rp23 Triliun

Teknologi AI Acuson Origin dirancang untuk menyederhanakan serta memudahkan pengambilan keputusan pada pemeriksaan jantung, sehingga hasil pemeriksaan bisa lebih konsisten, akurat, dan efisien. 

Acuson Origin mampu secara otomatis mengukur dan menghitung keempat ruang jantung tanpa perlu  elektrokardiogram (EKG) melalui fitur 2D dan 4D HeartAI. Dengan dukungan kecerdasan buatan terbaru, fitur 2D HeartAI mampu melacak secara otomatis kontras pada gambar. Kemampuan inilah yang menjadikan Acuson Origin sebagai satu-satunya sistem yang memilikinya.

Teknologi 4D HeartAI merupakan terobosan canggih yang dapat memproses data jantung dengan presisi. Alat ini langsung menghitung ukuran dan kinerja keempat ruang jantung.

Baca juga : Jantung Berhenti Mendadak, Apa Penyebabnya?

Siemens mengklaim teknologi ini memiliki tingkat akurasi 96% dalam mengukur volume tekanan akhir diastolik ventrikel kiri (LV LED) dan volume darah ketika tekanan diastolik (ES), baik dengan menggunakan ekokardiogram transtorasik (TTE) maupun ekokardiografi transesofageal (TEE).

4D HeartAI juga memiliki tingkat akurasi 98% untuk rekonstruksi multi-planar (MPR). Sistem ini merupakan pionir dalam bidangnya yang dapat mengenali posisi jantung secara real-time.

"Fitur AI Assist-nya mampu mengenali 12 posisi jantung TTE dengan tingkat akurasi 99%," kata Alfred.

Baca juga : Sudah Pasang Ring Jantung? Hati-hati Risiko Serangan Jantung Masih Ada

Dia menambahkan Acuson Origin menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan ketepatan dan efisiensi diagnostik. Sistem ini dilengkapi fitur pengukuran otomatis lebih dari 5.600 jenis. 

Fitur ini meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam menganalisis data medis sehingga hasil pemeriksaan lebih terpercaya. Akibatnya, proses pengambilan keputusan klinis menjadi lebih efektif.

Ketua Indonesian Society of Echocardiography dr BRM Ario Soeryo Kuncoro Sp JP(K) FIHA FAsCC menyampaikan hadirnya alat ini bisa mempermudah dunia kedokteran dan penanganan pasien.

"Sistem inovatif ini akan membantu para tenaga kesehatan memberikan diagnosis yang lebih akurat dan hasil perawatan yang lebih baik bagi pasien penyakit jantung,” ujarnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya