Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah mengucurkan dana puluhan triliun rupiah sebagai jaminan untuk membiayai pengobatan pasien pengidap penyakit kardiovaskular melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun anggaran 2023.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan biaya yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk penanganan penyakit jantung mencapai Rp23,52 triliun per 31 Desember 2023
“Pada 2023, penyakit jantung menempati posisi pertama dengan jumlah kasus tertinggi mencapai 20,04 juta kasus,” ujar Ghufron dalam acara bertajuk 4th IndoVascular Annual Scientific Congress di Jakarta, pada Jumat (6/7).
Baca juga : Pakar: Atasi Penyakit Jantung dengan Preventif, bukan Kuratif
Dia mengatakan BPJS Kesehatan juga telah menjamin dana sebesar Rp34,76 triliun untuk penyakit berbiaya katastropik dari total beban pelayanan di fasilitas kesehatan yang mencapai Rp158,85 triliun.
“Melalui adanya Program JKN, masyarakat tidak perlu khawatir lagi akan biaya yang timbul dalam penanganan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung,” katanya.
Ia juga mengatakan besarnya biaya yang dijamin menjadi bukti nyata bahwa BPJS Kesehatan senantiasa memberikan pelayanan, sehingga peserta JKN tidak perlu khawatir dengan biaya penanganan penyakit kardiovaskular yang tergolong tinggi.
Baca juga : Jantung Berhenti Mendadak, Apa Penyebabnya?
Lebih lanjut, Ghufron menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pelayanan berbasis digital dan jumlah fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan untuk menangani jumlah peserta JKN yang terus meningkat menjadi 97,66% atau 274,14 juta jiwa per 1 Juli 2024.
Ghufron menyebutkan bahwa setiap fasilitas kesehatan dapat dimanfaatkan peserta JKN untuk pemeriksaan deteksi dini atau bahkan melakukan pelayanan lebih lanjut terhadap penyakit kronis dalam kategori risiko rendah, sedang, dan tinggi melalui Aplikasi Mobile JKN, fasilitas kesehatan tempat peserta JKN terdaftar, serta situs resmi BPJS Kesehatan.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan JKN melalui transformasi mutu layanan dengan berbagai inovasi digital yang menawarkan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara,” tandasnya. (Z-11)
Mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, protein, dan nutrisi lainnya, serta rutin melakukan aktivitas fisik dapat meringankan gejala menopause.
Sebuah analisis menemukan pola makan vegetarian, vegetarian lacto-ovo, atau vegan secara signifikan mengurangi risiko kematian dini akibat kanker, dan jantung.
Penyakit jantung bawaan merupakan penyakit jantung yang terjadi akibat abnormalitas perkembangan jantung saat masih dalam janin dan berlanjut hingga setelah lahir.
Henti jantung dapat disebabkan oleh gangguan irama jantung, penyakit jantung koroner, dan abnormalitas lain pada jantung.
Anak yang mengalami kelainan jantung bawaan ini sebanyak 80,2% mengalami kurang gizi atau malanutrisi atau kurang gizi.
Tapi tahukah anda bahwa makanan yang kita konsumsi ternyata memiliki pengaruh yang besar pada umur seseorang.
Ternyata, terdapat sebuah penelitian baru yang menunjukkan bahwa rajin berolahraga bisa membantu menutunkan tingkat depresi.
Studi baru menyoroti potensi risiko penggunaan rutin suplemen minyak ikan bagi kesehatan kardiovaskular.
Pemasangan ring di saluran pembuluh darah koroner tidak memiliki jaminan permasalahan akan selesai 100 persen.
Kualitas udara yang buruk merupakan isu yang semakin mengkhawatirkan di berbagai kota besar di dunia terutama di Indonesia.
Studi menemukan bahwa konsumsi lebih banyak lemak dari tumbuhan atau sayuran dibandingkan lemak hewani memengaruhi lamanya hidup seseorang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved