Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Operasi Modifikasi Cuaca di IKN Dilaksanakan hingga 10 Agustus

Atalya Puspa
05/8/2024 13:58
Operasi Modifikasi Cuaca di IKN Dilaksanakan hingga 10 Agustus
Pekerja membawa atap tenda yang akan dipasang untuk upacara HUT RI di Lapangan Upacara Istana Kepresidenan IKN(Dok. Antara)

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024 akan dilakukan hingga 10 Agustus 2024.

Plt Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto mengatakan, OMC akan dilakukan selama 24 jam penuh. "Operasi 24 jam. Penerbangannya tergantung pertumbuhan awan yang mengancam IKN," kata Seto saat dihubungi, Senin (5/8).

Ia menjelaskan, sebelumnya, pada periode 4-18 Juli, rasio keberhasilan OMC hanya mencapai 70%, yakni 29 jam hujan dari total 186 jam operasional. Namun, pada periode selanjutnya, yaitu periode 19 Juli - 2 Agustus rasio keberhasilan mencapai 97%, yakni hanya 6 jam hujan dari total 354 jam operasional.

Baca juga : Kantor Kemenko 1 di IKN Tampung Petugas Upacara HUT ke-79 RI

Operasi modifikasi cuaca, kata dia, dilaksanakan selama 24 jam non-stop tanpa henti dengan tujuan agar potensi hujan di kawasan IKN yang meliputi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, Kawasan Inti, dan Kawasan Penyangga dapat dikurangi.

"Ada tiga pesawat, yaitu 1 unit Casa 212 - 200 milik TNI Angkatan Udara dan 2 unit Cessna Caravan 208B milik PT Smart Cakrawala Aviation yang digunakan untuk mencegat awan hujan masuk di kawasan IKN yang diterbangkan dari Samarinda dan Balikpapan," paparnya.

Seto menjelaskan, BMKG selaku pelaksana OMC berperan menentukan awan dan titik koordinat untuk penyemaian awan dengan bahan semai NaCl maupun CaO. Lalu, setelahnya bahan semai tersebut akan diangkut dengan menggunakan pesawat milik TNI AU dan PT Smart Cakrawala Aviation untuk ditabur secara manual di atas awan target. Penyemaian awan atau cloud seeding tersebut dilakukan di awan-awan hujan cumulus.

Baca juga : Lapangan Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di IKN Sudah Siap Digunakan

"Bahan semai disemai bertujuan untuk mempercepat proses hujan agar segera terjadi sebelum memasuki wilayah IKN Nusantara, Kalimantan Timur," ungkap Seto.

Dijelaskan Seto, bahwa sebenarnya saat ini sebagian besar wilayah Indonesia tengah memasuki musim kemarau, namun kawasan IKN cukup unik karena merupakan daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun. Sehingga, wilayah IKN normal disebut mengalami kemarau basah.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya