Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Bawang Dayak Bisa Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker

Ardi Teristi
05/8/2024 09:12
Bawang Dayak Bisa Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker
Bawang Dayak(MI/SURYA SRIYANTI)

MENGONSUMSI Bawang Dayak dipercayai banyak orang memiliki banyak manfaat, salah satunya mengobati penyakit kanker. Dalam penelitian dari Tim Mahasiswa UGM dalam Program Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE), tanaman asal Pulau Kalimantan ternyata memiliki senyawa antioksidan yang bisa penghambat pertumbuhan sel kanker.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Tim mahasiswa UGM yang beranggotakan Ribka Wijayanti dan Dwina Aulia (Kedokteran Gigi 2022), Anisah Qurrotu Aini (Biologi 2022), serta Naila Nurfadhilah dan Atikah Nur Hanifah (Farmasi 2022). Mereka melakukan penelitian dengan bimbingan Prof. drg. Supriatno, M.Kes., MD.Sc.,Ph.D, Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi UGM.

Salah satu anggota tim, Ribka Wijayanti menjelaskan, kanker lidah terjadi akibat adanya aktivitas gen proto-onkogen yang menyebabkan proliferasi sel berlebihan dan inhibisi gen supresor tumor. Perubahan genetik tersebut menyebabkan pertumbuhan sel tidak terkendali hingga membentuk tumor.

Baca juga : Sinoma, Aplikasi Bantu Deteksi Dini Kanker Mulut

"Tumor dapat bersifat jinak atau ganas, dan sifat tumor ganas inilah yang kemudian disebut kanker," terang dia. Saat ini, pengobatan terkait berbagai jenis kanker masih terus dikembangkan.

Kendala dalam penyembuhan penyakit kanker umumnya dikarenakan pesatnya pertumbuhan sel kanker dari pusat hingga menyebar ke seluruh tubuh.

Kandungan Antioksidan

Ribka menjelaskan, Bawang Dayak merupakan tanaman dengan antioksidan yang tergolong sangat kuat, kaya akan senyawa isoliquiritigenin dan iso 
eleutherine, senyawa flavonoid, dan oxyresveratrol. 

Baca juga : Mahasiswa UGM Teliti Manfaat Albumin Ikan Gabus untuk Hambat Pertumbuhan Sel Kanker

"Beragam senyawa terapi yang terkandung dalam satu tanaman tidak akan mampu dimanfaatkan sekaligus sebagai agen terapi jika hanya menggunakan metode ekstraksi konvensional," jelas dia.

Bawang dayak perlu diolah dengan metode khusus agar mendapatkan hasil yang maksimal untuk penanganan kanker. 

Guna memaksimalkan kandungan bawang dayak dan menyalurkan langsung ke organ sasaran, tim mahasiswa UGM menggunakan metode Plant Derived-Exosome Like-Nanoparticle (PDENs). Metode ini melepaskan bagian kecil sel untuk berkomunikasi antarsel dan mengatur kekebalan terhadap serangan patogen.

Baca juga : Mahasiswa UGM Teliti Kombinasi Ekstrak Rosella dan Bekatul Beras Hitam untuk Penurun Kolesterol

Penelitian dimulai dengan mengisolasi PDENs bawang dayak dengan teknik presipitasi berbasis polimer menggunakan PEG6000 sehingga didapatkan 
larutan PDENs bawang dayak. "Senyawa ini kemudian diuji pada sel kanker lidah manusia dengan berbagai konsentrasi," jelas dia.

Hasilnya, jumlah sel kanker yang hidup mengalami penurunan karena terjadi apoptosis dan jumlah sel yang berproliferasi mengalami penurunan pada penggunaan PDENs bawang dayak yang lebih tinggi.

Dwina Aulia, anggota tim lain yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UGM menuturkan, hasil uji lab tersebut membuktikan bahwa kandungan dalam bawang dayak menggunakan metode PDENs mampu menghambat perkembangan dan mematikan sel kanker lidah manusia secara efektif.

Baca juga : Alga Hijau Berpotensi Cegah Kanker Kolorekteral

Meski penelitian ini masih dalam tahap uji pre-klinik, namun apabila makin dikembangkan nantinya dapat menjadi landasan baru dalam pengobatan kanker mulut menggunakan herbal medicine.

"Kolaborasi antarlintas jurusan, penelitian ini mengilhami kami semua untuk terus menggali potensi alam yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia,' jelas Dwina.

Tidak hanya dari Kalimantan, tanaman bawang dayak saat ini telah banyak dikembangkan di banyak tempat termasuk oleh kelompok petani di Danurejan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Budidayanya pun tidak sulit, karena bawang dayak secara alami tumbuh liar di hutan Kalimantan. Melalui metode penanaman intensif budidaya, bawang dayak sudah bisa dipanen dalam waktu enam bulan.

"Mudahnya proses penanaman, perawatan, dan banyaknya khasiat yang dimiliki tentu memberikan nilai ekonomi yang dapat dikembangkan oleh UMKM masyarakat," tutup dia. (H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya