Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anak-Anak Indonesia Berkilau Di Kancah Internasional

Nur Amalina
23/7/2024 08:15
Anak-Anak Indonesia Berkilau Di Kancah Internasional
Putri Ariani(Antara)

INDONESIA, negeri yang kaya akan budaya dan sumber daya alam, juga memiliki generasi muda yang tidak kalah cemerlang di panggung internasional

Anak-anak Indonesia terus menunjukkan mereka mampu bersaing dan berprestasi di berbagai bidang, mulai dari akademik, olahraga, hingga seni. 

Beberapa kisah inspiratif tentang anak-anak Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Baca juga : Anak-Anak yang Terlibat dalam Hukum dan Aturannya

1. Musa La Ode Abu Hanafi

Musa dikenal sebagai hafiz Al-Qur'an 30 juz yang mencapai prestasi luar biasa di usia sangat muda. Musa La Ode Abu Hanafi, seorang hafiz cilik, berhasil meraih juara pertama dalam ajang Hafiz Indonesia tahun 2014. Pada saat itu, ia hampir menyelesaikan hafalan Al-Qur'an sebanyak 29 juz pada usia 5,5 tahun. Penghargaan tingkat nasional dari MURI sebagai hafiz Al-Qur'an termuda di Indonesia juga berhasil diraihnya.

Pada tahun 2016, Musa dipilih oleh Kementerian Agama RI untuk mengikuti Musabaqah Hifzil Qur'an (MHQ) Internasional di Sharm El Sheikh, Mesir, di mana ia sukses meraih peringkat ketiga. Sebelumnya, Musa menerima undangan dari Kementerian Wakaf Mesir. Saat itu, Musa menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam kompetisi tersebut dan berhasil mengharumkan nama bangsa.

2. Joey Alexander

Joey Alexander, seorang pianis jazz muda, telah membuat gelombang besar di dunia musik internasional. Pada usia 11 tahun, Joey menjadi artis jazz termuda yang pernah dinominasikan untuk Grammy Awards. Penampilannya di berbagai acara bergengsi seperti Newport Jazz Festival dan Lincoln Center telah membuktikan bakat luar biasa yang dimilikinya.

Baca juga : Hari Anak Nasional 2024, Ini 7 Permasalahan Dalam Dunia Anak di Indonesia

Penampilan menakjubkan Joey pada konser Juiliard School membuatnya mendapat hal besar, yaitu ia memperoleh visa O-1. Di mana visa tersebut diberikan kepada seseorang yang mempunyai kemampuan yang luar biasa.

3. Hendrik Meo Tnunay

Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay yang akrab di panggil Nono, adalah anak berbakat yang berasal Nusa tenggara Timur (NTT). Diusia 8 tahun ia berhasil meraih prestasi di bidang matematika. Ia memiliki kecerdasan yang luar biasa di banding anak-anak seusianya. 

Nono membawa nama Indonesia ke dunia internasional dengan meraih juara pertama dalam lomba matematika tingkat dunia. Lomba itu diselenggarakan Internasional Online Abacus Olympiad (IAO). Nono menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar juara tersebut, mengalahkan setidaknya 7000 anak dari berbagai negara, termasuk Amerika, Uni Emirat Arab, dan Kanada.

Baca juga : 30 Ucapan Hari Anak Nasional 2024

Nono merupakan anak yang bersekolah di pedalaman, tetapi semangatnya dalam belajar dan menggapai cita-cita membuatnya dapat maju hingga sejauh ini. 

4. Putri Ariani

Putri Ariani mulai dikenal saat menjadi pemenang ajang pencarian bakat Indoneisa’s Got Talent tahun 2014, pada usia 9 tahun. Walaupun tunanetra, Putri Ariani adalah penyanyi bersuara merdu yang berhasil menarik perhatian di tingkat nasional dan internasional. Dia mengikuti kompetisi America's Got Talent musim ke-18 dan mendapatkan Golden Buzzer dari Simon Cowell.

Sejak 2018, Putri Ariani telah produktif menulis dan merilis sekitar 28 lagu, termasuk hits terbaru seperti "Mimpi" dan "Loneliness." Sebelumnya, ia aktif meng-cover lagu-lagu terkenal di media sosial. Berkat prestasinya, ia mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan Nadiem Makarim untuk studi di The Juilliard School New York, sebuah cita-cita yang ia miliki sejak kecil.

5. Cendikiawan Suryaatmadja

Cendikiawan Suryaatmadja, yang akrab dipanggil Diki, dikenal sebagai anak jenius dengan IQ mencapai 189—angka yang lebih tinggi dari Albert Einstein. Diki mengalami akselerasi pendidikan, pada usia 12 tahun, ia sudah menjadi mahasiswa Fisika di University of Waterloo, Kanada. Dia menyelesaikan gelar masternya pada usia 17 tahun, mencatatkan diri sebagai salah satu lulusan master termuda di universitas tersebut. Kini, Diki berencana melanjutkan ke jenjang PhD dan mendorong generasi muda untuk mengejar potensi mereka.

Prestasi anak-anak Indonesia di kancah internasional menunjukkan bahwa mereka memiliki potensi besar untuk bersaing dan berjaya di tingkat global. Dukungan dari keluarga, sekolah, dan pemerintah sangat penting untuk membantu mereka mencapai impian dan mengharumkan nama bangsa. Mari kita terus memberikan apresiasi dan dukungan kepada generasi muda Indonesia agar mereka dapat terus berkembang dan meraih prestasi yang membanggakan. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya